Connect with us

Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar pelaksaan salat Idul Adha 1437 H di area lapangan kantor Kecamatan Pamulang di Jalan Raya Siliwangi. Bertindak sebagai imam Ustadz Muhammad Fuad SQ, Imam Masjid Agung Al Mujahidin, yang merupakan alumni Perguruan Tinggi Ilmu Qur’an, Jakarta. Sementara Khotib adalah Prof. Dr. H. Masykuri Abdilah MA, Direktur Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Sejumlah pejabat di lingkup Pemerintah Kota Tangsel menyerahkan puluhan hewan ternak kurban. ‎

“Total jumlah hewan kurban ada sapi 21 ekor dan kambing 25‎ ekor,” kata Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, Senin, (12/09/2016).

Dijelaskan Benyamin, sumber dana belanja hewan ternak kurban bukan berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2016. Melainkan dana dari uang pribadi para pejabat‎. Sebelumnya telah diinformasikan lewat surat edaran Walikota, bagi pejabat di Pemkot Tangsel yang ingin berkurban hewan sapi, kambing atau domba dapat menyerahkan ke koordinator‎ yang telah ditunjuk.

Advertisement

“‎Iya (dana) itu dari pribadi-pribadi pejabat pemkot, tapi dikoordinir oleh Bagian Kesra Sekretariat Daerah,” jelasnya.

Sementara itu, Walikota Airin Rachmi Diany dalam pidato resminya menyatakan, ada tiga makna yang dapat digali dari lebaran haji. Pertama, Idul Adha mengajarkan kepada seluruh umat tentang semangat rela berkorban. Dilandasi adanya niat tulus untuk berusaha.

“Mengarahkan kita untuk senantiasa selalu mendahulukan kepentingan yang lebih besar dari pada kepentingan pribadi. Sebab, kondisi pergaulan masyarakat sekarang cenderung lebih mengutamakan kepentingan pribadi,” katanya.

Kedua, lanjut Walikota Airin, Idul Adha mengajarkan semangat kepedulian sosial. Nilai ini memberikan pelajaran agar peka terhadap lingkungan sekitar. Bersedia berbagi untuk mengurangi penderitaan orang lain. Semangat ini tentunya akan menemukan momentumnya di tengah realitas sosial adanya perbedaan dan kesenjangan dalam kehidupan bermasyarakat.

Advertisement

Ketiga, Walikota Airin menambahkan, Idul Adha mengandung hikmah untuk menuntun jadi individu sabar dan tawakal. Prinsip kepatuhan serta ketaatan ini sangat penting. “Makna dan prinsip ini dipegang dan dijadikan landasan filosofi dalam menjalankan kebijakan, program serta kegiatan di segala bidang,” tambahnya. (rls/fid)

Populer