Politik
Pilkada Tangsel, Kader Gerindra Membelot
Internal Partai Gerindra pecah, pasca-penetapan calon walikota dan wakil walikota Tangsel. Sejumlah kader partai berlambang Kepala Garuda tersebut tidak terima partainya mengusung pasangan calon Ikhsan Modjo- Li Claudia Chandra. Mereka mengancam akan mendukung pasangan calon lain.
Kekecewaan tersebut bermula ketika pasangan penetapan Ikhsan Modjo sebagai calon walikota. Pilihan tersebut dianggap sebagai bentuk pengkerdilan partai. Pasalnya, seharusnya elite partai tidak tunduk dengan koalisi. Semestinya, dalam komposisi koalisi kader Gerindra mendapat tempat sebagai calon walikota, bukan calon wakil walikota.
Para kader partai yang kecewa tersebut akhirnya membentuk Pasukan Garuda Airin (Pagarin) Tangsel di bawah komando Taufiq. Taufiq dipercaya menjadi koordinator se-Tangsel.
“Selama ini kami berjuang membesarkan partai dengan loyal, tapi di momen pilkada justru para elite partai mengerdilkan partai, dengan mengalah menjadi wakil di koalisi Pilkada,” ujarnya, Rabu (26/8/2015).
Ia mengakui, bahwa selama ini pasangan Ikhsan Modjo-Li Claudia tidak pernah membangun komunikasi dengan para pengurus partai di tingkat bawah, baik di tingkat kecamatan maupun kelurahan.
“Padahal ujung tombaknya nanti kan kami yang dibawah,” tegasnya seraya menambahkan bahwa penetapan Ikhsan-Li Claudia bertentangan dengan aturan partai.
Disinggung mengenai sosok Alin-sapaan akrab Li Claudia, dianggap kurang memberikan pengaruh signifikan terhadap perolehan suara nantinya.
“Banyak kader Gerindra yang lebih berpotensi,” ujarnya.
Ia menyebut sejumlah nama seperti Sufmi Dasco (Anggota DPR RI Tangerang Raya), Zaid El Habib (Ketua DPC Gerindra Kota Tangsel), Heri Soemantri Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Tangsel.
“Kami belum tahu persis rekam jejak Alin. Bagaimana mungkin kami bisa memperjuangkannya di lapangan, jika kami yang kader sendiri justru kurang kenal,” beber Taufiq lagi. Pihaknya mengaku berani secara terbuka akan mendukung Airin-Benyamin.
“Banyak juga kader Gerindra yang membelot secara diam-diam, tapi kami memilih terang-terangan.”
Zaid El Habib dikonfirmasi terpisah belum berkomentar banyak. Ia mengaku baru tahu jika ada aksi dukungan kepada pasangan lain yang dilakukan oleh kader-kader Gerindra.
“Saya baru dengar, saya coba cek dulu,” tandasnya. (kts)