Connect with us

Nasional

Satgas: Pernyataan Luc Montaigner “Bahwa Semua Orang yang Telah Divaksin Akan Meninggal dalam 2 Tahun” Adalah Keliru

Satgas Penanganan COVID-19 mengklarifikasi pernyataan yang menyebutkan, “bahwa semua orang yang telah divaksin akan meninggal dalam 2 tahun”, adalah tidak benar. Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan bahwa pernyataan tersebut keliru. Pernyataan itu disebut-sebut dikatakan oleh Luc Montaigner, seseorang asal Perancis yang mengaku seorang ahli virologi.

“Kutipan itu secara keliru dikaitkan Montaigner dalam meme berita palsu, yang telah beredar secara luas,” Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Selasa (3/8/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Dalam pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa vaksinasi dapat menyebabkan varian baru virus Corona adalah tidak benar. Karena World Health Organization (WHO) selakua badan kesehatan dunia telah menjelaskan vaksinasi tidak dapat menyebabkan virus Corona bermutasi menjadi varian baru.

Proses mutasi terjadi, ketika virus memperbanyak diri pada inang hidup. Sementara vaksin menggunakan virus yang sudah dimatikan, virus yang tidak utuh dan virus yang sudah dirancang sedemikian rupa sehingga tidak mampu memperbanyak diri dalam tubuh manusia.

Advertisement

Terkait dengan berbagai hoax COVID-19 yang tersebar luas, masyarakat diminta lebih selektif dan bijak dalam memilih dan menyebarkan informasi. Karena hoax dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap upaya penanganan pandemi yang dilakukan pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama.

Karena, untuk mengendalikan pandemi, diperlukan kombinasi secara bersama-sama protokol kesehatan 3M dan 3T serta vaksinasi. Masyarakat sebaiknya, mendukung kebijakan pemerintah.

Karena sejauh ini pemerintah telah didistribusikan lebih dari 7 juta masker sejak 3 Juli 2021, vitamin bagi masyarakat, penebalan fasilitas isolasi terpusat bekerjasama dengan Kementerian PUPR sebanyak 17.941 tempat tidur dan juga di berbagai daerah lainnya.

“Ini sebagai bukti komitmen besar BNPB untuk mendukung upaya pemerintah dalam pengendalian upaya pengendalian COVID-19 yang inklusif,” pungkas Wiku. (KPCPEN)

Advertisement
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer