Connect with us

Tradisi dan budaya lokal diyakini mampu menangkal aksi terorisme yang kini makin merajalela. Pasalnya, aspek kebudayaan banyak mengajarkan tentang nilai-nilai kemanusiaan yang positif.

Demikian dikatakan Perwakilan Tangsel Institute, Sonny Majid dalam Halal Bihalal dan Diskusi Publik bertema “Peran Mahasiswa Dalam Mencegah Bahaya dan Ancaman Terorisme di Kalangan Masyarakat Tangerang Selatan” yang digelar Himpunan Mahasiswa Telematika (HIMATEL) di Aula Utama Kampus YAN, Ciputat Timur, Rabu (27/7/2016).

“Banyak contohnya, gerakan budaya efektif menangkal gerakan terorisme. Maka itu, pengembangan budaya saya pikir akan mampu menangkal tindak terorisme,” kata dosen Universitas Pamulang (Unpam) ini.

Peran Mahasiswa Dalam Mencegah Bahaya dan Ancaman Terorisme di Kalangan Masyarakat Tangerang Selatan” yang digelar Himpunan Mahasiswa Telematika (HIMATEL) di Aula Utama Kampus YAN, Ciputat Timur, Tangsel

Kata dia, tidak ada satupun nilai kebudayaaan di Indonesia yang mengajarkan tentang kekerasan, tapi lebih memunculkan ajaran-ajaran tentang kemanusiaan. “Ini penting untuk ditumbuhkan kembali,” tandasnya.

Advertisement

Ia juga menyarankan agar mahasiswa tetap menjaga budaya literasi. Fungsinya, yakni untuk melakukan kajian yang dapat menambah sudut pandang dalam melihat aspek kehidupan yang ada di sekitarnya.

“Sedangkan untuk OKP, sepertinya OKP sudah perlu juga membuat kurikulum kaderisasi organisasi yang membahas pengembangan ekonomi kreatif,” kata dia

Dalam diskusi itu juga dihadiri mantan pelaku dan mantan napi KSS Terorisme, Kurnia Widodo dan Direktur Indonesian Muslims Crisis Center-IMCC yang juga dosen HI FISIP UIN Syarif Hidayatullah, Robi Sugara. (one/fid)

Advertisement

Populer