Connect with us

Jakarta – Pemilih yang belum memutuskan (undecided voters) diprediksi akan terbelah untuk kedua pasangan calon. Diperkirakan tidak akan terjadi blocking vote kepada salah satu pasangan calon. Blocking vote (kecenderungan besar untuk memilih kepada satu pasangan tertentu) sering diungkap banyak pihak karena adanya asumsi bahwa mereka yang belum memutuskan memilih itu tadinya berasal dari pendukung salah satu capres. Survei Konsep Indonesia (Konsepindo) Research and Consulting yang dirilis Rabu (13/3) di Hotel Milenium Jakarta, memaparkan peta demografis dan preferensi dari kelompok undecided voters itu.

Survei nasional yang digelar terhadap 1.200 responden dari tanggal 17 sampai 24 Februari 2019 menemukan adanya 11,1 persen yang masuk kategori undecided voters. Survei Konsepindo ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

“Dari 11,1 persen pemilih yang belum memutuskan, sebagian besar adalah responden yang mengaku puas (60,5 persen) dan sangat puas (8 persen) dengan kinerja Jokowi. Selain itu diketahui ada 18,1 persen responden dari kelompok ini yang menginginkan kembali Jokowi menjadi presiden untuk periode kedua. Sementara yang tidak menginginkan kembali, ada sekitar 10,4 persen. Sisanya sebanyak 71,5 persen, lagi-lagi menjawab tidak tahu”, kata Veri Muhlis Arifuzzaman di hadapan wartawan dan peserta diskusi.

Veri Muhlis menambahkan, dari aspek demografis, suara yang belum memutuskan terlihat kemiripanya dengan karakter demografis pemilih Jokowi, yang umumnya unggul hampir di semua kategori demografis seperti usia, agama, gender, pekerjaan, penghasilan dan lain-lain. Prabowo-Sandi hanya unggul pada jenis kategori pemilih yang memiliki pendidikan tinggi (pernah kuliah/diatasnya), akan tetapi kategori pemilih dengan pendidikan tinggi ini secara sampel sangat kecil, hanya sekitar 7,9 persen.

Advertisement

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Survei KONSEPINDO juga mengejar kecenderungan elektoral suara yang belum memutuskan pilihan. Dengan mengajukan pertanyaan siapa yang lebih pantas untuk menjadi presiden RI, hasilnya kedua paslon sama kuat, masing-masing paslon dianggap pantas menjadi presiden. Keduanya sama-sama mendapatkan 3,4 persen suara dari kelompok undecided voters ini dan sisanya 93,1 persen masih kukuh menjawab belum memutuskan.

“Data survei kita menujukkan, suara undecided voters memiliki kecenderungan sama kuat untuk terbelah pada kedua pasangan dan tidak akan mengelompok kepada satu pasangan saja,” ujar Veri Muhlis.

Veri Muhlis yang juga Direktur Konsepindo menjelaskan secara keseluruhan, Jokowi lebih berpeluang memenangkan pilpres Bulan April mendatang dibanding Prabowo. Elektabilitas pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin yang didapat melalui simulasi pencoblosan dengan specimen kertas suara adalah sebesar 54,8 persen, unggul dengan selisih sebesar 20,7 persen dari pasangan Prabowo – Sandi yang memperoleh elektabilitas sebanyak 34,1 persen. Adapun undecided voters adalah sebanyak 11,1 persen.

“Jika suara yang belum memutuskan itu keseluruhannya kemudian memilih pasangan Prabowo – Sandi semuanya, pasangan Jokowi – Ma’ruf masih tetap ungggul. Namun data menunjukan, ternyata suara belum memutuskan terbagi sama kuatnya bahkan karakteristik demografisnya lebih dekat ke pemilih Jokowi – Ma’ruf”, tutup Veri Muhlis

Advertisement

Populer