Connect with us

Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah menyiapkan sistem rekayasa lalu lintas dari dan menuju arah Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) di Kecamatan Setu. Langkah kebijakan itu ditempuh jelang menjadi tuan rumah pada kegiatan Tangerang Selatan Global Innovation Forum 2016 (TGIF 2016) yang diselenggarakan oleh World Technopark Asociation (WTA) 20-23 September 2016.

Wakil Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie mengatakan, pada ajang tahunan kali ini mengusung tema “Pembangunan yang Berkelanjutan atau Innovation for Sustainable Development”. Kepercayaan menjadi tuan rumah bukannya ditunjuk, tapi hasil dari sebuah kompetisi pada perhelatan sebelumnya yang digelar di Kota Daejeon, Korea Selatan.

“Mempertahankan kesiapan kita di Daejeon melalui sidang WTA, Tangerang Selatan menjadi tuan rumah,” katanya dalam acara Forum Lalu Lintas dan Angkutan Barang di Kampoeng Anggrek, Buaran, Kecamatan Serpong, Jum’at, 19 Agustus 2016 seperti dilansir dari laman tangerangselatankota.go.id.

Wakil Walikota Benyamin memastikan, para tamu-tamu daerah serta mancanegara akan datang dari Bandara Soekarno Hatta langsung menuju hotel-hotel lokasi penginapan. Harapannya lewat kerjasama dengan lembaga Bea Cukai dan Keimigrasian bus-bus penjemput tamu sudah dapat langsung keluar dari bandara.

Advertisement

Iapun berharap, dari hasil pengalaman baik ketika menjadi tuan rumah dalam event berskala nasional tahun lalu mesti dipertahankan. Jika ada kekurangan mesti dievaluasi untuk bisa diperbaiki. Sebab, selain tamu mancanegara juga akan turut hadir kepala daerah yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi).

“Ucapan dari bapak Presiden ketika acara di Kupang agar mencontoh Tangerang Selatan pas penyelenggaraan Harganas 2015 harus kita pertahankan,” harap Wakil Walikota‎ Benyamin.

Di lokasi sama sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangerang Selatan, Sukanta menerangkan, maksud serta tujuan dibentuknya Forum LLAJ ialah melakukan koordinasi antar instansi penyelenggaraan yang memerlukan keterpaduan dalam memecahkan dan menyelesaikan masalah. Jalinan kerjasama apik tentunya harus dilakukan bersama Kementerian Perhubungan, TNI/Polri dan para pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya.

“‎Pokok pembahasan saat ini adalah sirkulasi dan pengawasan pra WTA,” terangnya. Sukanta sebutkan, perkembangan pelaksanaan persiapan kegiatan WTA mulai berjalan sejak sekarang hingga 05 September besok. Kemudian selama sepekan tepatnya 6-12 September mendatang pihaknya akan mulai melakukan sosialisasi pengalihan rute kendaraan bermotor.

Advertisement

Selanjutnya mulai keesokan harinya hingga berakhir perhelatan WTA sudah mulai diberlakukan pengalihan arus. Selama sosialisasi pengalihan arus pada dua pekan sebelum hari H akan dilakukan tiga tahapan. Pertama, pembuatan surat edaran untuk supir. Kedua, pembuatan surat edaran untuk perusahaan angkutan, dan terakhir memasang spanduk-spanduk imbauan.

“Simulasi pengalihan angkutan barang sepekan sebelum hari H ada dua rute,” sebutnya. Rute pertama, Prumpung-Rumpin-Gunung Sindur-Cisauk-BSD-Tol BSD atau arah sebaliknya. Rute kedua, Prumpung-Parung-Gaplek-Ciputat-Tol Lebak Bulus, atau dari arah sebaliknya.

Sukanta memaparkan, ada 15 titik pengendalian dan pengamanan lalu lintas yang akan mendapat perhatian penting dari institusinya. Di antaranya, pintu keluar dan masuk tol BSD, putaran arah depan STIKES, putaran arah depan De’latinos, simpang Sevilla, simpang Tiga Tekno, putaran arah Jalan Tekno, simpang 4 Tekno.

Dilanjutkan, simpang Bundaran Tekno, simpang Gudang Tekno, depan SMA Negeri 2, simpang Muncul, simpang sodetan Muncul, simpang Hutama Karya, simpang Puri Bersalin. “Dan kami mengerahkan 100 personel Dalops Lalin secara ploting,” lanjut Sukanta. (ts/kts/fid)

Advertisement

Populer