Connect with us

Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mengatakan secara bertahap tidak bakal memperpanjang trayek angkutan perkotaan (angkot) di kota tersebut. Ini seiring perkembangan moda transportasi yang terus maju.

“Jadi, berjalannya waktu, penumpang akan beralih moda transportasi integrasi dan angkot akan hilang seiring izin trayeknya habis,” kata Benyamin dalam konferensi pers Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota di Hotel Mercure Alam Sutera, Kecamatan Serpong Utara, Rabu (20/3/2019).

Pemkot Tangsel, diakui Benyamin sedang melakukan kajian dan studi untuk memantapkan integrasi transportasi. Ini penting, mengingat Kota Tangsel menjadi salah satu daerah pendamping Ibukota DKI Jakarta. Untuk sarana penunjang penghubung, akan dioperasikan lima Trans Anggrek dan 20 bus bantuan dari pemerintah pusat.

“Kan sekarang, kita sudah ada MRT. Konsep integrasi transportasi umum bisa berjalan. Makanya, bus yang dimiliki pemkot akan menjadi feeder halte untuk menuju stasiun MRT,” katanya.

Advertisement

Sebelumnya, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany menjajal Mass Rapid Transit (MRT) dari Stasiun Lebak Bulus menuju Hotel Indonesia, Rabu (13/3/2019). Setelah masa uji coba, Airin berharap MRT bisa tersambung sampai Tangsel.

Menurut Airin, 50 persen penduduk Tangsel bekerja di Jakarta. Untuk sementara, warga Tangsel yang ingin berangkat menggunakan MRT, bisa naik Transjakarta Royal Bus dari titik Bumi Serpong Damai (BSD) dan Bintaro.

“Warga bisa menggunakan royal bus lalu disambung ke Stasiun Lebak Bulus,” tandasnya. (plp)

Advertisement

Populer