Lifestyle
5 Tips untuk Mengajarkan Anak untuk Minta Maaf dengan Tulus
Seiring bertambahnya usia, semakin banyak hal yang perlu orang tua ajarkan. Berbagai faktor dan elemen dalam kehidupan lambat laun akan dipelajari anak. Satu hal yang tidak kalah penting adalah mengajarkan anak untuk minta maaf. Namun bukan hanya sekadar minta maaf. Anda perlu membimbing anak agar tidak melakukan kesalahan yang sama setelah mengutarakan rasa penyesalan.
Bukan hanya sekadar minta maaf
Beberapa pakar anak setuju bahwa orang tua tidak perlu memaksakan anak untuk meminta maaf ketika melakukan kesalahan. Namun, bukan berarti si kecil bebas melakukan perbuatan yang bersifat menyimpang atau melanggar aturan.
Orang tua perlu mengajarkan anak untuk minta maaf dengan cara menjelaskan alasan mengapa mereka harus berkata maaf sekaligus belajar tentang cara berperilaku baik pada saat yang bersamaan.
Contohnya, memaksa anak untuk minta maaf setelah memukul anak lain tanpa mengubah perilaku merupakan cara mendidik yang kurang baik dan tidak efektif.
Tips mengajarkan anak untuk minta maaf dengan tulus
Mengajarkan anak untuk minta maaf secara tulus memang tidak mudah. Untuk itu, orang tua perlu mulai mengajarkan hal ini sejak dini agar anak terbiasa. Berikut beberapa tips yang mungkin bisa membantu:
Manfaatkan perilaku buruk anak sebagai kesempatan untuk belajar
Para pakar memiliki opini yang berbeda-beda, tapi sebagian besar setuju bahwa menjelaskan anak mengenai kesalahan yang telah mereka buat dan dampaknya terhadap orang lain merupakan cara terbaik untuk mengajarkan anak untuk minta maaf.
Setelah memberikan waktu bagi anak untuk berpikir mengenai perilakunya, tanyakan pada mereka apa yang bisa ia lakukan untuk memperbaiki situasi yang telah terjadi.
Beri tahu anak perilaku apa saja yang salah
Orang tua perlu secara tegas memberi tahu anak ketika mereka melakukan sebuah kesalahan dan perilaku yang salah. Beberapa contohnya seperti saat menggigit, memukul, atau merebut mainan anak lain.
Jika menghiraukan perilaku salah, secara tidak sadar Anda telah menanamkan pada anak bahwa perilaku tersebut bukan sebuah kesalahan dan tidak akan menghasilkan konsekuensi negatif.
Menjadi contoh yang baik
Hal yang wajar jika anak tidak tahu cara untuk membuat sebuah situasi menjadi lebih baik. Oleh karena itu, Anda perlu mencontohkan bagaimana merespon sebuah keadaan agar anak lebih terbiasa untuk minta maaf.
Kemampuan anak untuk menyelesaikan sebuah hubungan dipelajari dari orang tua. Penting untuk mengajarkan anak bahwa selalu ada masalah dalam suatu hubungan sekaligus ada juga cara untuk memperbaikinya.
Ajarkan anak minta maaf dengan cara menyelesaikan masalah
Terkadang, meski anak sudah minta maaf dengan tulus, masalah belum sepenuhnya selesai. Hal yang lebih penting adalah memperbaiki dan menyelesaikan sebuah situasi permasalahan.
Ajukan pertanyaan seperti, “Apa yang bisa aku lakukan untuk membuatmu lebih baik?”. Lalu juga berikan pilihan seperti pelukan kemudian mengembalikan mainan yang direbut.
Metode SORRY
Amanda Morin, seorang guru dan penulis buku The Everything Parent’s Guide to Special Education menjelaskan cara mengajarkan anak untuk minta maaf dengan tahapan SORRY.
- S untuk Stand up. Agar anak mengucapkan rasa penyesalan dengan tulus, ia harus mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan dampaknya pada anak atau orang lain.
- O untuk Own it. Setelah anak memahami situasi yang terjadi, tahap selanjutnya adalah mengajarkan posisinya sebagai pelaku atau yang membuat salah, sehingga ia harus bertanggung jawab.
- R untuk Respond differently. Si kecil akan berpikir apa yang seharusnya dilakukan dan belajar dari kesalahan. Proses ini membantu anak belajar apa yang perlu (atau tidak) dilakukan ketika akan merespon sebuah situasi.
- R untuk Repair the damage. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, menyelesaikan masalah perlu dilakukan setelah anak minta maaf agar situasi jadi lebih baik.
- Y untuk Yield to their feelings. Bagian dari proses meminta maaf dengan tulus adalah tidak berharap orang lain untuk langsung memaafkan.
Tidak mudah memang untuk mengajarkan anak untuk minta maaf bahkan sebagian orang tua mungkin melakukan kesalahan. Namun, tetap usahakan untuk tidak memaksakan anak untuk melakukan hal ini.
Dengan beberapa tips di atas, diharapkan anak akan lebih mudah menunjukan rasa empati seiring dengan bertambahnya usia.
Kabartangsel.com
-
Banten6 hari ago
Bank Banten Pererat Sinergi dengan Perguruan Tinggi
-
Serba-Serbi4 hari ago
Hari Libur Nasional Januari 2025 Tanggal Berapa Saja?
-
Banten6 hari ago
Bank Banten Konsisten Jaga Kualitas Pelayanan Pengelolaan Keuangan Daerah
-
Nasional5 hari ago
Indonesia Menuju Kemandirian Energi, Presiden Prabowo Subianto Resmikan 37 Proyek Strategis Ketenagalistrikan
-
Nasional6 hari ago
Tinjau Lokasi Kebakaran di Kemayoran Gempol, Wapres Gibran Rakabuming Tekankan Tempat Pengungsian Layak di Tengah Musim Hujan
-
Bisnis3 hari ago
Dampak Investasi Justin Sun pada Harga TRON (TRX) di 2025
-
Bisnis3 hari ago
Pengajuan ETF Dogecoin Membawa Meme Coin ke Level Baru
-
Nasional6 hari ago
Kunjungi SDN Pulogebang 06 dan SMAN 11 Jakarta, Wapres Gibran Rakabuming Raka Tekankan Program MBG Wujud Nyata Kepedulian pada Generasi Emas