Connect with us

Kepedulian Kelompok Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan (KMPLHK) Ranita, salah satu unit kegiatan mahasiswa (UKM) di UIN Jakarta, terhadap kemanusiaan tak diragukan lagi. Di hampir setiap bencana, komunitas ini selalu hadir membantu para korban terdampak.

Hal itu pula yang dilakukan Ranita terhadap para korban terdampak tanah longsor yang terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cmanggung, Sumedang, Jawa Barat, pada 9 Januari 2021 lalu. Dalam siaran pers Ranita sebagaimana dilansir dari laman uinjkt.ac.id, Kamis (21/1/2021), pada musibah tersebut sebanyak dua anggota Ranita dikirimkan ke lokasi bencana.

Mereka adalah Offyando ā€œGonangā€ Vega Pratama (mahasiswa semester 9 Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora) dan Auliyaa ā€œLonisā€ Putri Arshandhy (mahasiswi semester 7 Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan).

Menurut siaran pers, kedua anggota Ranita berangkat ke Sumedang sebagai tim relawan pada Selasa (19/1/2021). Mereka kemudian bergabung dengan tim relawan lain guna membantu pemulihan di lokasi bencana, terutama terhadap para korban terdampak.

Advertisement

Namun, dalam misi tersebut, kedua anggota Ranita melakukan tugas berbeda. Gonang membantu melakukan proses evakuasi korban dan dapur umum, sedangkan Lonis melakukan assesmen lapangan guna mencari tahu penyebab tanah longsor

Hasil assesmen tim Ranita di antaranya menyebut sedikitnya ada 314 kepala keluarga atau 1.119 jiwa terkena dampak longsoran. Dari jumlah itu, 25 orang di antaranya mengalami luka-luka dan 40 orang meninggal dunia.

Sementara kerusakan bangunan akibat bencana, terdapat 20 rumah tertimbun tanah, 26 rumah rusak berat, 3 rumah rusak sedang, 350 rumah terancam rawan longsor susulan, dan sebuah masjid rusak sedang. Warga yang terkena dampak pun diungsikan di tiga lokasi berbeda, yaitu Desa Bojong Kondang, Perumahan SBG Parakan Muncang, dan TK Az-Zahra. (red)

Advertisement

Populer