Connect with us

Kota Tangerang

20 Tahun Kota Tangerang, Inilah PR Wahidin Halim

Kota Tangerang genap berusia 20 tahun.  Meski segudang prestasi telah diraih kota yang kini dipimpin H Wahidin Halim ini, sejumlah pekerjaan rumah masih belum selesai.

“Rasa bahagia akan muncul ketika masyarakat pun ikut bahagia, mereka semua bisa merasakan hasil dari pembangunan kota. Itu yang membuat saya bahagia,” kata Wahidin Halim di sela-sela pembukaan Tangerang Expo di Mal Metropolis, Rabu (27/2).

Ya, selama memimpin Kota Tangerang, WH, begitu panggilan akrab Wahidin Halim, telah banyak meraih prestasi membanggakan. Penghargaan pengelolaan keuangan terbaik dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama empat kali berturut-turut adalah salah satunya. Penghargaan Adipura yang sangat diidamkan, kini bisa diraih. Biaya sekolah dan kesehatan juga digratiskan. Terbaru, WH tengah menggenjot persiapan dibukanya RSUD pertama tanpa kelas di wilayahnya Agustus mendatang.

Kini, di akhir masa jabatannya, Wahidin mengakui masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang belum terselesaikan hingga saat ini. “Saya akui, persoalan air bersih, transportasi, dan bencana banjir masih harus dipikirkan dan diselesaikan,” ujarnya.

Advertisement

Sebagai contoh, sudah 13 tahun warga Neglasari kesulitan air bersih karena air tanahnya sudah tercemar. Transportasi, proyek buslane masih terus dalam pengembangan. Dan banjir, Pemkot Tangerang masih mencatat ada 17 titik di 7 kecamatan yang masih rawan banjir. Setiap kali hujan datang, warga yang berada di 17 titik itu cemas kalau air sungai meluap dan merendam rumah mereka.

“Itu yang harus dipikirkan penyelesaiannya,” kata Wahidin yang di HUT ke-20 Kota Tangerang ini meluncurkan buku karyanya, Joke.

Ketua DPRD Kota Tangerang, Herry Rumawatin mengatakan, ada beberapa PR yang harus dikerjakan Kota Tangerang. “Bagaimana menyediakan lapangan pekerjaan di kota industri ini. Kita tidak bisa pungkiri, tidak hanya warga Kota Tangerang saja yang mencari pekerjaan di kota ini, melainkan juga warga pendatang. Itu juga harus dipikirkan,” kata Herry.

Selain itu, permodalan usaha untuk para UMKM atau pedagang dengan modal kecil juga perlu dipikirkan. Sebenarnya, jelas Herry, pernah ada Raperda Inisiatif DPRD membahas masalah permodalan ini, namun terganjal oleh eksekutif. Meski demikian, tahun ini DPRD Kota Tangerang akan mengusulkan kembali raperda inisiatif mengenai permodalan tersebut. “Agar para pedagang dengan modal kecil itu tidak lagi terjebak pada renternir, atau terbelit urusan administrasi bank yang ribet. Nanti kita pikirkan bersama solusinya,” ungkapnya.

Advertisement

Ketua MUI Kota Tangerang, KH Edi Junaedi mengatakan, setelah 20 tahun berdiri, Kota Tangerang mengalami banyak kemajuan. Kendati demikian, menurut KH Edi, satu hal yang disorotinya adalah mengenai slogan Kota Akhlakul Karimah.
“Slogan Akhlakul Karimah agar menyerap di setiap individu masyarakat. Jangan hanya sekedar slogan, tapi implementasikan pada diri,” tuturnya.

Sejumlah masyarakat Kota Tangerang juga mengomentari HUT ke-20 tahun kotanya itu. “Harapan kami agar pendidikan di Kota Tangerang menjadi prioritas utama, karena Kota Tangerang sendiri menjadi kota pendidikan juga. Proritas terdekat yang kami harapkan untuk menghadapi ujian akhir, semoga Kota Tangerang meraih kelulusan 100 persen,” kata Suparno S. Jaya, Kepala SMK Pancakarya Tangerang.

Norma (45) salah seorang ibu rumah tangga warga Cikokol berharap Kota Tangerang menjadi lebih dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya dengan baik juga. “Saya ingiun agar Pemkot membenahi birokrasi yang berbelit, terutama urusan pembayaran PBB serta PLN dan PDAM. Kan saya ibu rumah tangga, saya sering merasa kecewa dengan pelayanan mereka,” ujar Norma.

Sedangkan Mitro (51), seorang pedagang kaki lima di Ciledug berharap agar Pemkot tidak menglambinghitamkan pedagang kecil. “Kita selalu jadi kambing hitam kemacetan, dan kebersihan. Saya berharap Pemkot dapat memberikan solusi terbaik untuk kami,” katanya. (satelitnews)

Advertisement

Populer