Connect with us

Tidak benar bahwa seorang kakek di Banten kelaparan hingga terpaksa makan kapuk. Hal tersebut telah diklarifikasi oleh Kementerian Sosial dan pihak kepolisian. Mengutip dari pemberitaan yang ada, informasi perihal kakek kelaparan hingga makan kapuk muncul lantaran adanya kesalahpahaman.

Selengkapnya terdapat di penjelasan!

KATEGORI: FALSE CONTEXT

===

Advertisement

SUMBER: MEDIA SOSIAL FACEBOOK

===

NARASI:

Kelaparan, Kakek di Ciruas Serang Ganjal Perut dengan Kapuk Bantal

Advertisement

Seorang kakek bernama Mbah Sarani hanya hidup sebatang kara. Warga Kampung Pariuk, Desa Singamerta, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang tersebut tak memiliki sanak saudara setelah sang istri meninggal hidup hanya dari uluran tangan tetangga.

===

PENJELASAN:
Melalui media sosial Facebook, muncul sebuah narasi yang menceritakan kondisi seorang kakek bernama Jahrani di wilayah Banten. Disebutkan bahwa kondisi sang kakek sangat miris, lantaran hidup sebatang kara dan kelaparan hingga harus memakan kapuk bantal.

Menanggapi informasi tersebut, Kementerian Sosial (Kemensos) pun akhirnya angkat bicara. Melalui situs resmi kemsos.go.id, sebuah siaran pers berjudul ā€œRespon Cepat Kemensos Hadir Serahkan Paket Sembako Bantuan Presidenā€ diunggah. Dijelaskan bahwa Kakek Jahrani tidak kelaparan dan bahkan tidak memakan kapuk seperti yang tengah viral.

Advertisement

ā€œMakanan ada pak. Tidak benar makan kapuk. Ceritanya, ada keponakan yang biasa menunggu Kakek Jahrani. Tetapi karena ada keluarga yang meninggal, ia pergi. Setelah ditinggal, Kakek Jahrani merangkak keluar rumah sambal mulutnya ada kapuk,ā€ jelas Ny Bakrah (40), keponakan Kakek Jahrani.

Klarifikasi serupa juga dituturkan oleh Humas Polres Serang melalui akun Facebooknya. Dijelaskan bahwa terkait dengan viralnya informasi yang menyebut seorang kakek kelaparan hingga harus memakan kapuk bantal adalah tidak benar. Lebih lanjut dijelaskan bahwa sebelum viralnya kabar tersebut, Kakek Jahrani sudah sering menerima
bantuan dari berbagai organisasi dan juga komunitas.

Menurut kesaksian dari para warga, dijelaskan bahwa kondisi Kakek Jahrani bukan kelaparan hingga harus mengganjal perut dengan kapuk bantal, melainkan karena kondisi yang sudah renta, Kakek Jahrani sering kali memasukan kapuk ke dalam telinganya. Kondisi tersebut dirasa membuat kesalahpahaman, hingga akhirnya viral di media sosial.

===

Advertisement

REFERENSI:

https://www.kemsos.go.id/respon-cepat-kemensos-hadir-serahkan-paket-sembako-bantuan-presiden
https://web.facebook.com/HUMASPOLRESSERANGKAB/photos/a.416367965405130/1143332139375372/?type=3&theater
https://www.kominfo.go.id/content/detail/27122/disinformasi-kakek-kelaparan-di-ciruas-serang-ganjal-perut-dengan-makan-kapuk-bantal/0/laporan_isu_hoaks?
https://www.merdeka.com/cek-fakta/cek-fakta-tidak-benar-kakek-di-serang-kelaparan-hingga-makan-kapuk.html
https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/VNnX0Dvk-cek-fakta-seorang-kakek-makan-kapuk-bantal-karena-kelaparan-cek-faktanya
https://web.facebook.com/BidikBanten/photos/a.435245159968618/1575916272568162/?type=3&theater

Copyright Ā©

Populer