Connect with us

Menteri Agama Fachrul Razi kembali menegaskan bahwa dirinya dan siapa pun tidak pernah menitipkan satu nama calon pun dalam seleksi jabatan di jajaran Kementerian Agama. Sebab jika hal itu dilakukan sama artinya telah menzalimi orang-orang yang ikut proses seleksi itu sendiri.

Hal itu dikatakan Menag Fachrul Rozi saat membuka secara virtual seleksi dan asesmen Jabatan Pemimpin Tinggi (JPT) Madya untuk eselon I di lingkungan Kementerian Agama di gedung Pusat Laboratorium Terpadu (PLT) UIN Jakarta, Senin (22/6/2020).

“Saya tegaskan sekali lagi bahwa saya dan orang-orang di Kementerian Agama tidak pernah menitipkan satu orang pun dalam proses seleksi jabatan tersebut,” katanya.

Menag Fachrul Razi saat pembukaan didampingi Rektor UIN Jakarta Amany Lubis, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Ahmad Rodoni, Plt Sekretaris Jenderal Kemenag Nizar Ali, Plt Kepala Biro Administrasi Umum yang juga Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan UIN Jakarta Khairunnas, dan Kepala Biro Kepegawaian Kemenag Saifuddin.

Advertisement

Menag mengatakan bahwa proses pelaksanaan seleksi jabatan untuk eselon 1 dan eselon 2 semua diserahkan kepada tim panitia seleksi (Pansel). Mereka adalah para profesional dan ahli di bidangnnya masing-masing.

“Mereka sangat profesional, memiliki integritas, dan keahlian. Tim Panselnya ada tujuh orang, tiga orang dari Kemenag dan empat orang dari luar,” ujarnya.

Ditegaskan, proses seleksi jabatan di Kemenag harus berjalan secara obyektif dan tidak boleh ada intervensi dari siapa pun. Jika diintervensi dengan menitip satu nama calon itu sama saja dengan berbuat zalim. Misalnya jika ada satu jabatan yang diperebutkan oleh tujuh calon, lalu enam calon lagi mau seperti apa.

Menang Fachrul Razi juga berharap para calon pejabat yang diseleksi akan menghasilkan orang-orang baik. Mereka nanti harus memiliki sens of responsibility dan sens of belonging.

Advertisement

“Saya ibaratkan Kemenag itu seperti mengenakan baju putih. Setitik saja ada noda di baju akan terlihat semuanya. Jadi saya berharap aparatur sipil negara di Kemenag harus menjaga jangan sampai baju tersebut ternoda,” katanya.

Harapan yang sama juga dikemukakan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen Kemenag Nizar Ali. Ia mengatakan hasil seleksi akan menghasilkan para calon pejabat yang memiliki integritas, kompeten, profesional, dan bertangung jawab.

“Saya juga sependapat dengan Pak Menteri (Menteri Agama Fachrul Razi, Red) bahwa para calon harus memiliki sens of responsibility dan sens of belonging,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor UIN Jakarta Amany Lubis berharap jabatan yang saat ini banyak kosong di Kemenag akan diisi oleh sosok-sosok tangguh dan bertanggung jawab serta dapat mengemban visi-misi Kemenag ke depan dengan lebih baik lagi.

Advertisement

Menurut Rektor, UIN Jakarta juga memiliki kepentingan karena saat ini masih ada satu jabatan yang kosong, yakni kepala Biro Administrtasi Umum dan Kepegawaian. Jabatan tersebut, katanya, diharapkan akan diisi oleh pejabat yang baik dan profesional.

“Kita berharap dengan adanya pejabat-pejabat baru di Kemenag bagi UIN Jakarta maupun perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) lain akan memberikan kemajuan di masa mendatang. Insya Allah setelah pandemi Covid-19 ini semua akan kita benahi,” katanya.

Seleksi peserta JPT Madya Kemenag digelar secara nasional di sembilan lokasi. Para calon pejabat memperebutkan sedikitnya untuk lima formasi jabatan madya eselon I yang kosong di kantor pusat Kemenag. Seleksi JPT Madya diikuti oleh 30 peserta secara nasional dengan 17 di antaranya diseleksi di kampus UIN Jakarta. (rls/kts)

Advertisement

Populer