Connect with us

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) menyampaikan, perkembangan kasus konfirmasi harian dan kasus aktif COVID-19 secara nasional masih terkendali. Namun tren peningkatan kasus pasca libur Lebaran masih akan berlangsung hingga sekitar dua minggu ke depan.

ā€œPerkembangan kasus konfirmasi harian dan kasus aktif masih terkendali. [Namun] kalau kita lihatĀ bahwa sesudah liburanĀ Idulfitri diperkirakan akan ada tetap kenaikan dalamĀ duaĀ minggu keĀ depan,ā€ ujarnya saat memberikan keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas PenangananĀ  Pandemi COVID-19 yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), di Jakarta, Senin (07/06/2021).

Airlangga menilai, kebijakan penyekatan yang dilakukan di sejumlah titik selama masa peniadaan mudik Lebaran kemarin berjalan optimal dalam menekan laju kasus COVID-19 pasca libur panjang ini.

ā€œ(Saya) berterima kasih kepada jajaran TNI-Polri bahwa penyekatan selama Lebaran dan kemarin pasca Lebaran telah berjalan dengan optimal,ā€ ujarnya.

Advertisement

Seperti yang diungkapkan Ketua KPCPEN, perkembangan kasus aktif serta tingkat kesembuhan secara nasional per 6 Juni masih lebih baik dibandingkan dengan kasus global.

ā€œTingkat kasus aktifĀ perĀ 6 Juni 5,3 persen, ini lebih baik dari global yang 7,5Ā persen.Ā Kesembuhannya 91,9 persen,Ā lebih baik dari global yang 90,3 persen. Kematian memang masih tinggi dari global yaitu 2,8Ā persen, sementara globalĀ 2,1Ā persen,ā€ paparnya.

Ditambahkan Airlangga, jumlah kasus mingguan per satu juta penduduk Indonesia juga relatif lebih baik dibanding sejumlah negara di dunia.

ā€œKalau kita bandingkan dengan negara-negara lain,Ā jumlah kasus mingguan per satu juta penduduk Indonesia relatif lebih baik.Ā Indonesia 147 orang perĀ satuĀ juta penduduk, Malaysia 1.607 per satuĀ juta penduduk,Ā India 662 perĀ satuĀ juta penduduk,Ā demikian pula Prancis 731 perĀ satuĀ juta penduduk,ā€ ujarnya.

Advertisement

Lebih lanjut Airlangga menjelaskan, secara spasial jumlah kasus aktif saat ini mayoritas terdapat di Pulau Jawa yaitu sebesar 52,4 persen.

ā€œAda provinsi-provinsi yang berkontribusi 65 persen terhadap kasus aktif, yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Papua, dan Riau. Pulau Jawa berkontribusi 52,4 persen (terhadap kasus aktif nasional),ā€ ujar Ketua KPCPEN.

Sementara untuk tingkat ketersediaan tempat tidur atau bed occupancy rateĀ (BOR)Ā ruang isolasi dan ICU, ungkap Airlangga, terdapat lima provinsi dengan BORĀ di atas 50 persen, lebih tinggi dari BOR nasional yang berada di angka 40 persen.

ā€œBOR rata-rata sudah 40 persen, dan terdapat lima provinsi yang BOR-nya di atas 50 persen, yaitu Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Jambi, dan Riau,ā€ ujarnya.

Advertisement

Populer