Connect with us

Kebijakan satu harga bahan bakar minyak (BBM) akan mulai diberlakukan pada Januario 2017. Dengan demikian, harga BBM di Jawa dan luar Jawa, khususnya Papua, akan sama.

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar usai memberikan kuliah umum di Aula Barat Kampus ITB Jalan Ganesha Kota Bandung, Sabtu (12/11). Saat ini, kata Arcandra, proses pengundangannya tengah dilakukan Menkumham.

Penerapan kebijakan satu harga BBM ini, lanjut Arcandra, merupakan wujud berkeadilan yang dilakukan pemerintah. Nantinya, seluruh masyarakat di mana pun akan memperoleh BBM bersubsidi dengan harga yang sama.

Sebelumnya, dalam kunjungan kerja ke Yahukimo, Papua, Presiden Jokowi mencanangkan program BBM Satu Harga di Papua dan Papua Barat. Hal tersebut dilakukan karena Presiden selalu mendapat informasi mengenai tingginya harga BBM di Papua.

Advertisement

Saat meresmikan kebijakan satu harga BBM, Presiden menyinggung soal ketidakadilan bagi masyarakat Papua yang selama ini terus dibiarkan. Sebab, tak seperti di Papua, sudah puluhan tahun masyarakat yang berada di Indonesia bagian barat dan tengah sudah menikmati harga BBM yang sama.

’’Harganya seperti yang sekarang, contoh Rp6.450 per liter, sedangkan sudah berpuluh-puluh tahun di Papua harganya dari 50 ribu rupiah per liter, ada yang Rp60 ribu per liter, sampai Rp100.000 per liter. Bayangkan,” ujar Presiden.

Presiden menggarisbawahi, bila terjadi kenaikan harga BBM sebesar seribu rupiah saja, biasanya masyarakat di Pulau Jawa langsung bereaksi.

Namun, di Papua atau di wilayah bagian timur lainnya, rakyat hanya bisa terdiam ketika harga BBM berkali lipat lebih mahal dibanding wilayah lainnya. Presiden pun tidak ingin membiarkan hal ini terus terjadi.

Advertisement

’’Di sini harga Rp60.000 per liter atau Rp100.000 per liter bertahun-tahun juga rakyat diam,” kata Presiden. (mri/kts)

Populer