Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengukuhkan pengurus Asosiasi Komunikasi dan Penyiaran Islam (ASKOPIS) di aula Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Prosesi pengukuhan dilakukan Menag Lukman dengan membacakan ikrar jabatan disaksikan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Dede Rosyada.
Pengukuhan pengurus ASKOPIS ini dilaksanakan berbarengan dengan seminar nasional yang mengurus tema ‘Hoax di Media Massa dan Media Sosial, Pergulatan antara Fitnah dan Tanggungjawab Sosial’.
Di hadapan civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah, Menag berpesan tentang bahaya penyakit hati yang mewabah seiring banyaknya sampah informasi. Virus hoax menurutnya kini langsung menyerang otak dan mengoyak nalar insani. “Bila terpapar virus ini, orang akan mengalami skizofrenia informasi yang berujung lunturnya nurani. Hilang kebijaksanaan akal dan keluhuran budi,” ujar Menag, Selasa (07/03) seperti dikutip dari laman remi kemenag.go.id.
“Orang cerdas jadi nampak beringas, orang berilmu terjebak saling berseteru, dan orang berbudi dicaci-maki. Jempol tangan bergerak tanpa kendali, mengamini setiap info tanpa verifikasi, lalu menyebarkannya seolah semua orang harus peduli. Hal demikian bukan saja menghancurkan persahabatan tapi juga memundurkan peradaban,” demikian Menag membuat ilustrasi.
Ketua ASKOPIS M. Zamroni menyampaikan, fenomena media dan media sosial sebagai salah satu sarana penyebaran berita bohongn dan fitnah dapat mengarahkan sesama manusia untuk saling bertikai sehingga ujungnya tidak baik. Zamroni berharap keberadaan ASKOPIS dapat memperkuat kajian komunikasi keislaman sekaligus menjadi penyeimbang informasi di media sosial.
Menurut M Zamroni, ASKOPIS sudah ada sejak tahun 2008. Kepengurusan ini kali adalah yang ketiga, sejak berdirinya ASKOPIS. “Inilah momentum kita hadir, untuk memberikan kesejukan, kebaikan pada umumnya,” kata M Zamroni.
Sebelumnya, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Dede Rosyada, dalam sambutannya dan sekaligus membuka acara seminar nasional menyampaikan bahwa UIN Syarif Hidayatullah pada tahun 2016 menerima dan menampung 10 kelas Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Dede Rosyada menilai jurusan KPI merupakan program yang paling luas lapangan pekerjaannya.
“KPI banyak dan tinggi peminatnya, KPI bukan lagi jurusan marginal, tapi jurusan pilihan,” kata Dede Rosyada. (pr/fid)
-
Bisnis4 hari ago
Geger! Saham Nvidia Ambles 17% Setelah DeepSeek AI Muncul
-
Kota Tangerang3 hari ago
Persikota Tangerang Vs Sriwijaya FC, Bayi Ajaib Menang 4-2
-
Bisnis5 hari ago
Ripple Kantongi Lisensi di AS: Dampak dan Potensinya untuk Harga XRP
-
Bisnis6 hari ago
Prediksi Pergerakan Bitcoin di Tahun Baru Imlek 2025: Naik atau Turun?
-
Bisnis6 hari ago
Bagi-Bagi Keberuntungan di Tahun Ular, BRI Finance Hadirkan Promo Menggiurkan Bagi Nasabah BRI
-
Kota Tangerang6 hari ago
Liga 2: Persikota Tangerang Vs Sriwijaya FC Berlangsung di Stadion Benteng Reborn
-
Bisnis5 hari ago
Strategi Ripple di AS: Apakah Bitcoin Reserve Jadi Kunci Kemenangan XRP
-
Bisnis4 hari ago
Analisis Bitcoin 2025: Tren, Prediksi, dan Prospek Jangka Panjang