Connect with us

Lifestyle

Bahaya Makanan Cepat Saji (Junk Food) Pada Otak Anak Remaja

Bagi kebanyakan orang mungkin merasa sulit untuk menolak konsumsi junk food atau makanan cepat saji meskipun tidak sehat. Terlebih lagi, junk food sering dikonsumsi oleh anak-anak usia muda hingga remaja.

Akibatnya, ada bahaya dari junk food yang mengintai anak usia remaja (10-18 tahun), terutama bagi perkembangan otak mereka. Simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui apa dampak dari konsumsi makanan cepat saji terhadap perkembangan otak anak remaja. 

Bahaya makan junk food terhadap otak anak usia remaja

junk food anak alergi

Penggemar junk food memang beragam, mulai dari anak-anak hingga lansia. Tanpa mereka sadari, kebiasaan makan makanan rendah gizi ini berdampak buruk terhadap kesehatan jangka panjang. 

Advertisement

Salah satu kelompok yang cukup berpengaruh adalah anak remaja. Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa ada bahaya tersembunyi bagi para anak remaja yang sering  mengonsumsi junk food, terutama pada otak mereka. 

Hal ini dibuktikan melalui penelitian dari jurnal The Lancet Child and Adolescent Health tahun 2020. Para ahli berpendapat bahwa anak remaja jauh lebih sering mengonsumsi makanan cepat saji karena otak mereka masih dalam fase mengembangkan kemampuan mengambil keputusan. 

Akibatnya, mereka cenderung tidak terlalu peduli terhadap nilai gizi makanan yang dikonsumsi, sehingga menyebabkan efek negatif di otak. 

kecanduan junk food

kecanduan junk food

Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan pentingnya mengubah perilaku dan membantu remaja menjalani pola makan sehat sejak dini. Dengan begitu, angka kasus obesitas pada remaja bisa menurun dan membantu mereka mengambil keputusan terhadap apa yang remaja makan. 

Advertisement

Pasalnya, remaja lebih rentan terhadap konsumsi makanan yang tinggi gula dan kalori karena tidak memiliki kontrol dan kesadaran untuk mengaturnya.

Otak remaja mungkin dapat mendapatkan manfaat yang diperoleh dari makanan cepat saji. Namun, pada saat yang sama mereka kurang dapat mencegah diri sendiri untuk mengonsumsi junk food

Oleh karena itu, para remaja lebih rentan terhadap bahaya dari junk food karena otak mereka masih dalam proses perkembangan. 

Apa yang terjadi pada otak remaja saat mengonsumsi junk food?

pengaruh junk food

pengaruh junk food

Salah satu alasan mengapa anak remaja lebih berisiko terhadap bahaya dari junk food adalah otak yang masih dalam fase perkembangan. 

Advertisement

Selama masa remaja, korteks prefrontal, yaitu bagian otak yang terlibat dalam pengaturan diri dan keputusan, sedang dalam proses perkembangan. Akibatnya, anak remaja sulit untuk menolak makanan yang tidak sehat. 

Pada saat otak masih dalam proses kematangan, remaja cenderung mengambil keputusan tanpa memikirkan bahaya bagi tubuh untuk menyenangkan diri mereka. Hal ini dikarenakan korteks prefrontal adalah bagian otak yang paling terakhir mengalami masa perkembangan. 

Apabila kebiasaan makan junk food tidak dihentikan, otak akan mengalami perubahan fungsi dan struktur. Salah satunya adalah mengubah sinyal dan bisa menghambat pelepasan hormon dopamin.

Pasalnya, ketika manusia dengan otak yang masih mudah melakukan sesuatu yang menyenangkan, dopamin mendorong Anda untuk melakukan hal tersebut kembali. Hal ini termasuk dalam konsumsi junk food, sehingga terlihat jelas dapat menimbulkan bahaya bagi otak remaja. 

Advertisement

Terlebih lagi, ketika remaja terlalu merangsang otak melalui makanan cepat saji, kontrol kognitif otak akan memburuk seiring dengan pertumbuhan mereka. Kondisi ini menunjukkan pentingnya pola makan sehat yang dapat memperbaiki fungsi pada otak. 

Oleh karena itu, sudah saatnya para orangtua mulai mengajak anak remaja untuk menjalani pola makan sehat untuk menghindari bahaya junk food terhadap otak mereka. 

Tips menjalani pola makan sehat bagi anak remaja

gizi remaja

gizi remaja

Setelah mengetahui bahaya dari junk food terhadap perkembangan otak anak remaja, mari kenali bagaimana mengajari mereka menjalani pola makan sehat. 

Konsumsi makan sehat adalah bagian dari pola hidup sehat dan hal yang perlu diajarkan sejak usia dini. Pertama-tama, cobalah untuk mendiskusikan menu makanan untuk anak Anda dengan dokter atau ahli gizi sebelum melakukan perubahan diet. 

Advertisement

Berikut ini ada beberapa aturan makan sehat yang dapat dilakukan remaja untuk mengurangi kerusakan fungsi otak akibat dari junk food

  • Makan tiga kali sehari diselingi dengan camilan sehat.
  • Tambah lebih banyak serat, kurangi penggunaan garam.
  • Minum air putih dan kurangi konsumsi jus buah dengan kalori dan gula tinggi.
  • Pilih makanan yang dipanggang, kurangi makanan yang digoreng.
  • Perhatikan dan mengurangi asupan gula.
  • Gganti camilan dengan buah dan sayuran segar.
  • Lebih banyak konsumsi ikan dan ayam, kurangi makanan berlemak tinggi.

Awalnya mungkin orangtua akan kesulitan untuk mengajak anak remaja mereka menjalani pola makan sehat. Namun, seiring berjalannya waktu dan terus konsisten terhadap kesehatan mereka, anak remaja Anda bisa menghindari bahaya dari konsumsi junk food bagi otak mereka.

Kabartangsel.com

Source

Advertisement


Populer