Connect with us

Cek Fakta

Banyaknya Varian Covid-19 Muncul Setelah Vaksinasi Dilakukan? Begini Faktanya

[SALAH] Banyaknya Varian Covid-19 Muncul Setelah Vaksinasi Dilakukan

Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).

Informasi salah. Varian Covid-19 yakni Alpha, Beta, Gamma, dan Delta sudah muncul beberapa bulan sebelum vaksinasi pertama kali dilakukan pada bulan Desember 2020.

Selengkapnya baca di PENJELASAN dan REFERENSI.

====

Advertisement

KATEGORI: Konten yang Menyesatkan

====

SUMBER: Twitter
http://archive.today/O2eYN

====

Advertisement

NARASI:
So let me get this straight.

COVID-19 barely mutated for a whole year but once the ‘vaccines’ were rolled out, suddenly a whole greek alphabet of new variants appeared…

BUT the unvaccinated people are to blame.

(terjemahan)

Advertisement

Jadi coba saya pahami

COVID-19 hampir tidak bermutasi selama setahun, tapi setelah vaksinasi dilakukan tiba-tiba seluruh alfabet Yunani pada varian baru muncul…

TAPI yang disalahkan malah orang yang tidak divaksin.

====

Advertisement

PENJELASAN:

Beredar postingan di Twitter oleh akun @Votehinnigan yang mengomentari postingan berita dari akun CNN (@CNN) pada 03 Juli 2021. Dilansir dari berita CNN tersebut, para ahli berpendapat bahwa orang yang tidak divaksin adalah faktor penyebab yang signifikan munculnya varian baru Covid-19. Selain itu, orang yang tidak divaksin akan lebih rentan terinfeksi Covid-19 dan juga berkontribusi dalam penularan ke manusia lain.

Akun @Votehinnigan membantah narasi tersebut dengan memberikan klaim yakni Covid-19 bermutasi dengan berbagai varian alfabet Yunani yang baru muncul setelah vaksinasi digalakkan. Postingan @Votehinnigan bermaksud untuk memberitahukan bahwa yang menyebabkan varian Covid-19 adalah vaksin itu sendiri.

Meski begitu, klaim yang disampaikan @Votehinnigan berisi informasi menyesatkan. Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, varian Covid-19 bahkan sudah muncul jauh sebelum vaksinasi pertama kali dilakukan pada manusia.

Advertisement

Bersumber dari CMAJ (Canadian Medical Association Journal), varian Covid-19 sudah bermutasi sebelum vaksinasi pertama dilakukan pada manusia di bulan Desember 2020. Varian Beta (B.1.351) ditemukan pertama kali di Afrika Selatan pada Mei 2020, Varian Alpha (B.1.1.7) ditemukan pertama kali di Inggris pada September 2020, kemudian varian Delta (B.1.617.2) yang 60% lebih mudah menular dibandingkan varian Alpha, ditemukan pertama kali di India pada Oktober 2020, dan varian Gamma (P.1) pertama kali ditemukan di Brazil pada November 2020.

Dilansir dari BBC News, Inggris sebagai negara yang pertama kali memberikan vaksin kepada warganya. Tepat pada 08 Desember 2020, wanita lansia asal Inggris, Margaret Keenan menerima dosis vaksin Pfizer pertamanya.

Jurnal kesehatan The BMJ mengabarkan, Russia mulai memberikan vaksin Sputnik V gratis kepada seluruh warganya pada 02 Desember 2020. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pemberian vaksin secara masif baru dilakukan pada Desember 2020, sedangkan berbagai varian Covid-19 sudah muncul sebelum bulan Desember 2020.

Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim @Votehinnigan adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.

Advertisement

====

REFERENSI:
https://www.cmaj.ca/content/193/27/E1059

https://www.bbc.com/news/uk-55227325

https://www.bmj.com/content/372/bmj.n743#

Advertisement

Copyright ©

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer