Connect with us

Kabar Tangsel — Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamun Davnie mengatakan bahwa di Kota Tangsel banyak permasalahan. Mulai dari permasalahan PPDB, banjir, macet dan lainnya. Tapi permasalahan itu semua membuat kita tidak pernah putus cinta pada Kota Tangsel.

“Kota Tangsel memiliki faktor statis dan dinamis. Faktor statis secara geografis Tangsel berada diantara kota yang sudah tumbuh besar, seperti Jakarta Selatan, Depok, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang yang sudah berdiri sejak lama sedangkan Tangsel baru 9 tahun,” kata Benyamin saat menghadiri acara Bihalal dan Talkshow Merambah Jalan baru dengan tema “Tangsel Kini dan Esok Dalam Berbagai Perspektif” yang digelar Tangsel Club, Kamis (26/7).

Sedangkan faktor demografi adalah jumlah penduduk di Tangsel pada saat berdiri kurang dari 1 juta penduduk, namun hingga 2018 ini Tangsel sudah dihuni lebih dari 1.5 juta penduduk. Kota Tangsel memiliki fungsi hunian, pendidikan, jasa, dan perdagangan.

“Pertumbuhan ekonomi Tangsel sebesar 6,8 persen. Ada 2 faktor yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi yaitu investasi dari sektor swasta dan pertumbuhan belanja pemerintah daerah,” jelasnya.

Advertisement

Menyadari ini ada dua hal yang didasari bahwa instrumen anggaran APBD Tangsel sejak 2011 sampai dengan hari ini belanja tidak langsung sebanyak 23 persen sedangkan belanja langsung sebanyak 74 persen lebih.

“APBD Tangsel sebanyak 3.5 Triliun rupiah dengan PAD 1.4 triliun selebihnya anggaran bersumber dari dana Provinsi dan Pusat. Pemerintah wajib mengikuti Musrenbang utnuk mendistribusikan dana yang dikumpulkan dari pajak dan retribusi,” bebernya.

Menururtnya persoalan pokoknya bukan pada anggaran. Melainkan persoalan sebenarnya adalah sejauh mana SDM yang dimiliki pemkot mampu mengelola manajemennya sehingga semua dapat berjalan dengan baik. (hms/fid)

Advertisement

Populer