Connect with us

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi sejumlah menteri kabinet kerja menerima kunjungan courtessy call Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/7) pagi.

Mengenakan batik lengang panjang berwarna coklat, Presiden Jokowi menyambut tamunya yang juga mengenakan baju batik lengan panjang berwarna biru di ruang depan Istana Kepresidenan. Selanjutnya, Presiden Jokowi mengajak Kim menuju beranda belakang Isatana Kepresidenan Bogor untuk berbincang berdua atau veranda talk.

Presiden Jokowi menjelaskan, bahwa dirinya dan Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, membahas masalah stunting atau gizi buruk yang menimpa sejumlah anak-anak di Indonesia. Keduanya sepakat akan mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut.

“Ini adalah masalah yang sangat penting bagi saya. Saya percaya publik mengharapkan dari pemimpin seperti Anda dan saya sebuah terobosan,” kata Presiden Jokowi dalam pengantar pertemuan resmi delegasi yang dipimpinnya dengan delegasi Bank Dunia yang dipimpin Jim Yong Kim, di Kompleks Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat.

Advertisement

Kepala Negara meyakini, baik Indonesia maupun Bank Dunia telah mengetahui cara menangani permasalahan stunting ini. Kepala Negara berharap bisa mendiskusikan cara-cara praktis yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini, misalnya dengan menggunakan teknologi, lewat sektor swasta, maupun masyarakat sipil.

“Kita tahu, kita hidup di abad ke-21, era smartphone dan media sosial dan bahkan pesawat drone dan kecerdasan buatan yang saya percaya bahwa ada mekanisme untuk solusi atas gizi buruk kepada anak-anak, dengan memanfaatkan teknologi baru ini, sekarang ada secara diam-diam tersedia,” ujar Presiden Jokowi.

Namun Presiden mengingatkan, jika hanya bergantung kepada upaya pemerintah, progress penanganan stunting akan sangat lambat. Karena itu, Presiden mendorong untuk  bisa melibatkan swasta untuk mengatasi stunting.

Mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu antara lain Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek. (rl/fid)

Advertisement

Populer