Cek Fakta
Cek Fakta: [SALAH] Video “Jangan membiasakan anak Anda bermain HP, sangat berbahaya bisa terinfeksi radiasi HP dan bisa membutakan”
![[SALAH] Video “Jangan membiasakan anak Anda bermain HP, sangat berbahaya bisa terinfeksi radiasi HP dan bisa membutakan” – TurnBackHoax.ID](https://kabartangsel.com/wp-content/uploads/2022/03/Cek-Fakta-SALAH-Video-Jangan-membiasakan-anak-Anda-bermain-HP.png)
BUKAN karena bermain handphone. Anak di video itu adalah Margarette Perez, anak asal Filipina yang penderita sindrom Crouzon atau Crouzon syndrome.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
===========================================
Kategori: Konten yang Menyesatkan
===========================================
Akun Facebook Andre Khenyot (fb.com/andre.khenyot) pada 9 Maret 2022 mengunggah sebuah video yang memperlihatkan seorang anak yang menangis dengan kondisi mata melotot dengan narasi sebagai berikut:
“Bagi orang tua yang sayang anaknya batasi anak anda main HP, Jangan membiasakan anak Anda bermain HP, sangat berbahaya bisa terinfeksi radiasi HP dan bisa membutakan inilah akibatnya”

Sumber: perma.cc/HL39-9V83 (Arsip)
===========================================
PENJELASAN
Bredasarkan hasil penelusuran, adanya video yang memperlihatkan seorang anak yang menangis dengan kondisi mata melotot yang diklaim sebagai akibat dari infeksi radiasi handphone merupakan konten yang menyesatkan.
Faktanya bukan karena bermain handphone. Anak di video itu adalah Margarette Perez, anak asal Filipina yang penderita sindrom Crouzon atau Crouzon syndrome.
Potongan video yang identik, diunggah di kanal Youtube GMA Public Affairs pada 22 Februari 2022 dengan judul “Brigada: Ang panaghoy ni Marga” atau yang jika diterjemahkan: “Brigada: Ratapan Marga”
Dikutip dari deskripsinya, beberapa bulan setelah Marga lahir, keluarga mereka dilaporkan memperhatikan pertumbuhan salah satu matanya. Marga ternyata menderita sindrom Crouzon.
Sindrom Crouzon atau Crouzon syndrome adalah cacat genetik langka yang ditandai dengan menyatunya sutura (sendi fibrosa) tulang tengkorak sebelum waktunya. Penyatuan yang prematur (disebut dengan craniosynostosis) ini membuat tengkorak anak tumbuh dengan tidak normal sehingga memengaruhi bentuk kepala dan wajah anak. Anak yang menderita Crouzon syndrome juga bisa mengalami gangguan penglihatan akibat rongga mata yang dangkal, masalah pada fungsi gigi, dan gangguan pendengaran.
REFERENSI
https://www.youtube.com/watch?v=DJc_-UZeweU (Arsip: perma.cc/CQ9T-TX3F)
https://www.sehatq.com/artikel/crouzon-syndrome-adalah-cacat-genetik-langka-ketahui-karakteristiknya
-
Bisnis3 hari ago
Pelebaran Lajur Ke-3 Tol Cikopo-Palimanan Rampung, PTPP Siap Dukung Kelancaran Arus Mudik Lebaran 2025
-
Bisnis3 hari ago
Langkah AS Dirikan Cadangan BTC Strategis, Investor Beri Tanggapan Beragam
-
Nasional2 hari ago
Gerhana Bulan Total 14 Maret 2025 di Indonesia
-
Bisnis2 hari ago
Sewa Mobil Listrik IONIQ 5 di Evista Cuma Rp900 Ribuan
-
Bisnis3 hari ago
Sustainability Berkolaborasi dengan Game dan Seni, WateryNation Bawa Karya Anak Bangsa ke Top 15 Generation Hope Goals!
-
Bisnis3 hari ago
Lintasarta Pastikan Keandalan Layanan Digital Sektor Strategis Sambut Momen Ramadan dan Lebaran 2025
-
Pemerintahan3 hari ago
Pastikan Keselamatan Pemudik Jelang Idulfitri, Benyamin Davnie Tinjau Ramp Check di Terminal Pondok Cabe
-
Pemerintahan3 hari ago
Dihadiri Pilar Saga Ichsan, Bazar Ramadan Kecamatan Pamulang Diserbu Masyarakat