Connect with us

Bisnis

Djarum Foundation Tanam 5.000 Bibit Mangrove di Kawasan Hutan Mangrove Pemogan Bali

Bakti Lingkungan Djarum Foundation berkomitmen untuk terus berkontribusi menjaga kelestarian alam. Komitmen tersebut dielaborasikan melalui program “Trees for Life” dengan menanam 5.000 bibit mangrove di Kawasan Hutan Mangrove Pemogan, Bali.

 

Aksi penanaman di area seluas 5.000 meter di Pulau Dewata ini melibatkan tokoh muda peduli lingkungan, serta 150 mahasiswa yang tergabung di Darling Squad, sebuah komunitas sadar lingkungan yang digagas oleh Djarum Foundation pada akhir 2018.

Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji, menegaskan bahwa Indonesia yang memiliki luasan mangrove hingga 22,6 persen dari total keseluruhan dunia memainkan peran sentral, termasuk dalam hal serapan emisi karbon yang sangat besar dari mangrove.

Advertisement

“Oleh karenanya, kami akan selalu berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam pelestarian mangrove di Indonesia,” ujarnya dalam acara penanaman mangrove yang diselenggarakan secara hybrid, Rabu (31/8), di Bali. Acara dihadiri Nana Mirdad, selaku perwakilan generasi muda.

Soni Trison, akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), mengalkulasi aksi penanaman 5.000 bibit mangrove tersebut dapat mendukung penyerapan 468,69 ton/hektar emisi karbon di Provinsi Bali, yang dapat dicapai dalam 20 tahun ke depan.

Selain itu, ada manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Setelah tanaman tumbuh pada usia 10 tahun, masyarakat juga dapat memanfaatkan nilai guna langsung dari hutan mangrove untuk budi daya kepiting, serta memproduksi berbagai produk turunan dengan nilai mencapai Rp 17 juta/hektar/tahun.

Di samping itu, masyarakat dapat menerima manfaat atas nilai guna tidak langsung dari sektor ekowisata dan jasa lingkungan lainnya hingga Rp 87 juta/hektar/tahun.

Advertisement

Hal ini diproyeksikan dapat menggerakkan perekonomian, dengan total mencapai Rp104 juta/hektar/tahun. “Manfaat ini akan lebih optimal jika aksi rehabilitasi dan konservasi mangrove dilakukan secara terintegrasi hingga tahun 2042,” kata Soni, yang meluncurkan studi singkat bertajuk “Pengelolaan Hutan Mangrove dalam Rangka Mitigasi Degradasi Ekosistem dan Penguatan Karbon Biru.”

“Jika semakin banyak lahan mangrove yang dibuka, maka akan semakin membantu dalam pengendalian iklim. Untuk memaksimalkan nilai ini, perlu kerja sama berbagai pihak, dari kementerian, akademisi hingga peran swasta,” timpal Inge Retnowati, Direktur Rehabilitasi Perairan Darat dan Mangrove, Direktorat Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Djarum Foundation menginisiasi program konservasi ekosistem mangrove sejak 2008 dan berhasil menanam lebih dari satu juta mangrove di sepanjang pantai utara Pulau Jawa.

Selain penanaman, Djarum Foundation juga melakukan pendampingan ke masyarakat demi memastikan bibit yang ditanam dapat tumbuh maksimal, mengingat benih tersebut rentan terbawa arus pasang. ()

Advertisement

(rls/MC)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer