Connect with us

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menerima protes dari banyak kiai tentang Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengangkat Jenderal (purn) Fachrul Razi sebagai menteri agama. Menurut Ketua PBNU bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan, Robikin Emhas, kiai-kiai di berbagai daerah merasa kecewa dengan keputusan Jokowi terkait jabatan Menag.

 

“Saya dan pengurus lainnya banyak mendapat pertanyaan terkait Menteri Agama. Selain pertanyaan, banyak kiai dari berbagai daerah yang menyatakan kekecewaannya dengan nada protes,” kata Robikin dalam keterangannya, Rabu (23/10) kemarin.

 

Advertisement

 

Menurut Robikin, para kiai paham bahwa Kemenag harus berada di garda depan dalam mengatasi radikalisme berbasis agama. Namun sayangnya, pemilihan Menag tidak sesuai dengan yang diharapkan dalam membentengi NKRI dari ajaran radikalisme.Ā Ā  Ā  Lebih lanjut ia mengatakan bahwa sejak lama para kiai merisaukan fenomena terjadinya pendangkalan pemahaman agama yang ditandai merebaknya sikap intoleran.

 

 

Advertisement

ā€œLebih tragis lagi, bahkan (yang terjadi) sikap ekstrem dengan mengatasnamakan agama. Semua di luar kelompoknya (dianggap) kafir dan halal darahnya. Teror adalah di antara ujung pemahaman keagamaan yang keliru seperti ini,” ucapnya.

 

 

Ia menyatakan bahwa dampak dari radikalisme itu sangat membahayakan. Oleh karenanya, secara kelembagaan, NU sudah mengantisipasi dan mengingatkannya jauh-jauh hari.

Advertisement

 

 

 

“Bahkan NU menyatakan Indonesia sudah kategori darurat radikalisme, di samping darurat narkoba dan LGBT,” tandas Robikin.

Advertisement

 

 

Sebagaimana diketahui, salah satu yang mengagetkan publik adalah penunjukan Fachrul Razi sebagai menteri agama. Pasalnya, Fachrul memiliki latar belakang militer. Ia pernah menjabat Wakil Panglima TNI pada tahun 1999-2000. (kts)

Advertisement

Populer