Nasional, Jakarta — Siapa bilang bermain skateboard hanya untuk orang dewasa yang bernyali? Ternyata, olah raga yang dikenal dengan nama papan luncur ini juga dapat dimainkan anak usia belia, seperti Firdausi Nuzula Putra Hartanto (8). Bocah cilik yang biasa dipanggil Yusi ini menjadi peserta termuda yang berlaga dalam Skateboard Competition di The 6thTAFISA World Sport for All Games 2016 yang digelar di Jakarta, 6-12 Oktober 2016.
Yusi pertama kali mengenal papan luncur ketika tengah bekunjung ke Green Skate Park, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), setahun lalu. Saat pertama kali melihat aksi para skaters, sebutan bagi para pemain papa luncur, Yusi langsung terpukau. Hari itu juga, bocah yang duduk di bangku kelas tiga Sekolah Dasar Islam Terpadu Darul Maza ini meminta sang ayah untuk membelikan papan luncur.
Segera setelah mendapat papan luncur pertamanya, Yusi tak pernah absen berlatih di Green Skate Park dan Skate Park Kemang. Disiplin latihan berbuah manis karena Yusi berhasil menyabet juara pertama kategori micro ramp pada kompetisi skateboard “From Zero to Hero” yang diadakan November 2015 lalu di TMII. “Aku suka skateboard karena menyenangkan, bisa cepat sekali, kaya mau terbang,” kata penggemar berat bintang papan luncur Tony Hawk ini sesaat setelah menyelesaikan obstacles atau halang rintang yang disiapkan panitia TAFISA Games, Minggu siang (09/10).
Saat ini, selain bermain papan luncur, Yusi juga tengah menggandrungi segala macam atribut kepolisian sejak menonton aksi Kombes Krishna Murti dan kawan-kawan kala menyergap pengebom Sarinah. Ketika ditanya ingin jadi apa besar nanti, begini jawabnya. “Aku nanti besar mau jadi polisi, mau nangkep orang-orang jahat, tapi aku pengen juga jadi atlet skateboard, ya gitu deh aku masih galau,” celoteh Yusi.
Sang ayah, Tanto (39), sedari awal mendukung keinginan putra pertamanya untuk menekuni olah raga ekstrem ini. Bahkan, saat Yusi mengalami cedera sobek dagu beberapa waktu lalu, Tanto tak berhenti mendukungnya agar tetap semangat berlatih. “Sebagai orang tua, saya mendukung dengan menyediakan safety gear, tapi kalau masalah cedera, saya ajarkan anak untuk bisa bangkit lagi dan tidak cengeng,” ujarnya.
Menurut Tanto, setelah setahun berlatih papan luncur, Yusi mengalami perubahan positif. Sang anak menjadi lebih percaya diri dan lebih disiplin dalam membagi waktu. Sabtu dan minggu pun dihabiskan untuk latihan papan luncur sehingga secara fisik, Yusi menjadi semakin bugar dan jarang sakit. Meski sang anak memiliki minat tinggi untuk bermain skateboard, Tanto mengaku tak akan memaksa karier atlet pada sang anak karena baginya, yang penting, Yusi tetap menjalani masa kecilnya dengan gembira. (SNA/rls/fid)
-
Bisnis3 hari ago
Rekor Terbaru LRT Jabodebek Tembus Layani 114.000 Pengguna pada 28 Mei 2025
-
Nasional3 hari ago
200.540 Jemaah Haji Indonesia sudah Terima Kartu Nusuk
-
Bisnis2 hari ago
KAI Daop 1 Jakarta Tertibkan Bangunan Liar di Kawasan Stadion Maulana Yusuf, Serang
-
Pemerintahan3 hari ago
Pilar Saga Ichsan Cek Langsung Sapi Kurban Milik Presiden Prabowo Subianto di Tangsel
-
Nasional3 hari ago
Wapres Gibran Rakabuming Raka Tanam Pohon Ulin di Plaza Bhinneka Tunggal Ika IKN
-
Nasional3 hari ago
Tinjau Proyek Strategis di IKN, Wapres Gibran Rakabuming Raka Pastikan Kesiapan Infrastruktur Pemerintahan
-
Bisnis3 hari ago
NTT Group Perluas “NTT Startup Challenge” di Tahun Kedua Secara Berturut-turut ~Bertujuan untuk Mengembangkan Bisnis Baru Melalui Kemitraan Startup di Asia Tenggara~
-
Nasional3 hari ago
Lewat CKG dan Kader Kesehatan, Pemerintah Percepat Penanggulangan TBC di Indonesia