Bisnis
FURE: Inovasi Mahasiswa Surabaya Ubah Tutup Botol Plastik Jadi Furnitur Estetik dan Ramah Lingkungan
Surabaya, 12 April 2025 – Di tengah meningkatnya kesadaran akan isu lingkungan dan keberlanjutan, dua mahasiswa asal Surabaya, Dixon Marcello (CEO) dan Sulthan Atha M (COO), memperkenalkan FURE, sebuah inovasi yang mengubah cara kita memandang limbah plastik, khususnya dari tutup botol minuman kemasan.
Dari Tutup Botol Menjadi Furnitur Kokoh
FURE lahir dari keinginan untuk memberikan “nyawa kedua” bagi plastik yang kerap kali berakhir di tempat sampah atau mencemari lingkungan. Melalui proses yang sepenuhnya dilakukan secara mandiri, tutup botol plastik dikumpulkan, dipilah, lalu dilelehkan dalam suhu tinggi.
Setelah melalui proses “memasak”, lelehan plastik tersebut dipress hingga membentuk lembaran padat dengan ketebalan mencapai satu hingga dua sentimeter.
Lembaran ini kemudian diolah menjadi berbagai produk rumah tangga yang tidak hanya fungsional, tetapi juga memikat secara visual. Warna-warni alami dari plastik yang digunakan justru menjadi daya tarik tersendiri—unik, tidak seragam, dan punya karakter.
Dari proses ini, FURE melahirkan dua jenis produk utama: furnitur seperti kursi dan bangku kecil, serta dekorasi rumah seperti coaster (tatakan gelas), phone holder, dan hiasan dinding.
Kolaborasi Lokal dan Dampak Nyata
Produk-produk ini telah digunakan di sejumlah kafe di Surabaya, hasil dari kolaborasi kreatif yang tidak hanya mempercantik interior, tetapi juga membawa pesan keberlanjutan langsung ke hadapan konsumen. Tak hanya itu, FURE juga telah bekerja sama dengan MAXY Academy, lembaga pengembangan talenta digital dan sosial, untuk menghadirkan program-program edukatif yang menyoroti pentingnya daur ulang berbasis inovasi.
Namun FURE tidak berhenti pada produk. Di balik setiap lembaran plastik padat yang mereka hasilkan, tersimpan visi besar untuk menciptakan ekosistem ekonomi sirkular.
Mereka juga menggandeng berbagai TPS (Tempat Pembuangan Sementara) serta pengepul plastik lokal untuk menggerakkan sistem pengumpulan dan pemilahan sampah plastik.
Pendekatan ini tidak hanya memastikan pasokan bahan baku, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi para pelaku di sektor informal yang selama ini berada di balik layar.
Menghidupkan Kembali Sampah Plastik: Visi dari FURE
Menurut Sulthan Atha, teknologi yang dikembangkan FURE bukan semata-mata soal proses produksi, tetapi tentang membangun sistem yang berkelanjutan dan berdampak sosial.
“Kami ingin menunjukkan bahwa plastik tidak selalu harus dibuang. Jika dipilah dan dikelola dengan benar, plastik bisa memiliki nilai baru, bahkan kehidupan kedua. Inilah bentuk kontribusi kecil kami untuk perubahan besar di masa depan,” ujarnya.
Melalui FURE, Dixon dan Sulthan menunjukkan bahwa kreativitas anak muda bisa menjadi kunci untuk menjawab tantangan lingkungan, sosial, dan ekonomi sekaligus. Mereka mengajak masyarakat untuk melihat bahwa sampah plastik bukan akhir dari cerita—melainkan awal dari sesuatu yang lebih bermakna.
-
Kabupaten Tangerang3 hari ago
Tiket Pertandingan Persita Tangerang vs Persib Bandung
-
Bisnis3 hari ago
Gerakan Hijau Komunitas Mangrove Kendal Pulihkan Ekonomi Pesisir
-
Bisnis3 hari ago
Green Skilling 19: Dorong Praktik Bisnis Berkelanjutan Lewat Digital Marketing dan Konten Viral
-
Kabupaten Tangerang3 hari ago
Prediksi Pertandingan Persita Vs Persib Bandung di BRI Liga 1 2024/25
-
Bisnis2 hari ago
BRI Finance Hadapi Tantangan Pasar Otomotif 2025 dengan Strategi Captive Market
-
Bisnis3 hari ago
ASEAN Sparks Siap Mempercepat Inovasi Energi Terbarukan di Asia Tenggara
-
Pemerintahan3 hari ago
Benyamin Davnie Lepas 10 Pelajar Terbaik Perwakilan Tangsel untuk Mengikuti Seleksi Paskibraka Provinsi dan Nasional
-
Sport3 hari ago
Persita Vs Persib Bandung, Bojan Hodak Siap Beri Kesempatan Main untuk Pemain Jarang Tampil