Connect with us

Gerakan menuju smart city untuk peradaban yang cerdas. Tujuannya, meningkatkan pelayanan masyarakat dengan cara yang inovatif. Hal tersebut terungkap saat opening ceremony Gerakan Menuju 100 Smart City di Hotel Santika Hayam Wuruk, Jakarta.

Sebanyak 25 walikota atau bupati yang terpilih menandatangani nota kesepahaman untuk mengikuti gerakan ini.

Gerakan tersebut sebuah inisiatif untuk membimbing Kota atau Kabupaten dalam menyusun rencana induk (masterplan) smart city dengan harapan sebagai pegangan daerah dalam mewujudkannya.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meminta untuk kepala daerah tak gengsi meniru keberhasilan daerah lainnya dalam pengembangan program smart city. ā€Gengsi kepala daerah yang menjadi kendala untuk meniru daerah yang sudah berprestasi,ā€ jelasnya di Hotel Santika Premiere, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Rabu (15/5).

Advertisement

Ia menambahkan strategi untuk mensukseskan Gerakan Menuju 100 Smart City. Pemerintah daerah untuk melakukan percepatan penyelesaian Perda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). ā€Baru 51 daerah yang rampung dari 1.838 Perda RDTR se-nasional dan 13 kabupaten/kota yang baru menyelesaikan dari target 100,ā€ jelasnya

Ia menambahkan kota yang masuk dalam program menuju 100 kota cerdas di tahun 2019 Kota Medan, Tanjung Pinang dan Bukit Bestari, Jakarta, Bandung, Depok, dan Surabaya. ā€Saya menghimbau untuk kepala daerah segera mengambil langkah strategis pengembangan 100 kota cerdas di seluruh Indonesia,ā€ tukasnya.

Ketua APEKSI Airin Rachmi Diany mengatakan bersyukur dan berterimakasih telah adanya Peraturan Presiden (Perpres) nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, sebagai acuan untuk menuju smart city. ā€Inovasi sekarang sudah menjadi keharusan. Teknologi dimanfaatkan untuk pelayanan publik dan mensejahterakan masyarakat,ā€ singkatnya.

Advertisement

Populer