Connect with us

Ojek Online di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sudah mulai beroperasi untuk mengangkut penumpang. Dengan syarat tetap harus memenuhi protokol kesehatan sehingga baik penumpang maupun driver bisa terhindar dari Covid-19.

Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany menjelaskan bahwa ojek online merupakan salah satu alat trasportasi yang sangat diandalkan oleh masyarakat Tangsel. Airin menyebut, Tangsel merupakan daerah penyangga Ibu Kota. Sehingga mobilisasi masyarakatnya sangat tinggi. Dan ojek online merupakan salah satu kemudahan yang digunakan oleh masyarakat.

”Saat ini Indonesia masih berada dalam status darurat bencana. Jadi, saya harap, Grab bisa memenuhi protokol kesehatan pada saat mengangkut penumpang,” kata Airin saat menghadiri peresmian GrabBike Protect area Kota Tangsel di Pool Teknologi Pengangkutan Indonesia (TPI) BSD City, Serpong, Jumat (24/07).

Dengan begitu, Grab juga bisa membantu pemerintah dalam rangka pemutusan mata rantai Covid-19.

Advertisement

Head of Public Affairs Grab Indonesia Tri Sukma Anreianno menjelaskan ada enam protokol yang harus dilakukan oleh mitra grab pada saat harus mengangkut penumpang. Yang pertama adalah memakai masker baik penumpang maupun pengemudi.

”Kemudian, yang kedua adalah, kami cek kesehatan driver secara berkala. Agar kami bisa memastikan keadaan driver apakah memang bisa beroperasi atau tidak,” kata Sukma.

Yang ketiga adalah diberlakukannya penalty. Jika salah satu dari penumpang ataupun pengemudi tidak menggunakan masker. Maka Pihak Grab berhak menetapkan penalty bagi salah satunya. Sehingga diharapkan pengguna dan pengemudi bisa memerhatikan hal ini.

Kemudian yang keempat adalah, disinfeksi terhadap kendaraan yang digunakan.

Advertisement

”Disini kita memanggil driver untuk melakukan disinfeksi terhadap kendaraannya. Membiasakan mereka membersihkan kendaraan menggunakan disinfektan,” ujar dia.

Yang kelima, Driver perlu merekomendasikan untuk menggunakan transaksi non tunai. Hal itu merupakan upaya untuk mengurangi interaksi langsung antara driver dan pelanggan. Sehingga tidak ada kontak antara kulit dengan kulit.

”Yang terakhir semua driver grab harus membawa handsanitizer kemanapun. Ini untuk melindungi diri pada saat berinteraksi dengan pelanggan. Dan membantu pelanggan untuk tetap terbebas dari virus,” paparnya.

Grab juga menyosialisasikan agar para penumpang membawa helm masing-masing untuk meminimalisir kemungkinan adanya penyebaran COVID-19. Helm yang disediakan oleh mitra pengemudi GrabBike harus selalu dibersihkan dan disterilisasi. Selain itu, nantinya ada fitur GrabBike Protect berupa partisi yang bakal digunakan oleh driver di bagian punggung sebagai penyekat jarak antara pengemudi dan penumpang. (fid)

Advertisement

Populer