Connect with us

Lifestyle

Kanker Pankreas: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Definisi

Apa itu penyakit kanker pankreas?

Kanker pankreas adalah jenis penyakit kanker yang berawal pada pankreas. Pankreas adalah kelenjar yang terletak di belakang perut dan tepat di depan tulang belakang.

Tugas dari kelenjar ini adalah membantu mencerna makanan, dan memproduksi berbagai macam hormon termasuk insulin untuk mengontrol kadar gula dalam darah.

Jenis kanker pankreas yang paling umum adalah kanker eksokrin. Jenis ini terbagi lagi menjadi adenokarsinoma pankreas yang biasanya dimulai dari saluran pankreas. Pada sedikit kasus, terjadi pada sel pembuat enzim pankreas (karsinoma sel asinar).

Advertisement

Kemudian, ada juga kanker ampullary yakni bermula di ampula vater (area saluran empedu dan saluran pankreas bergabung dan bermuara ke usus kecil). Jenis kanker ini dapat menyebabkan penyumbatan di saluran empedu.

Penyakit kanker pankreas adalah penyakit tidak menular. Oleh karena itu, aktivitas bersama dengan penderita kanker ini, seperti makan bersama atau melakukan kontak fisik tidak akan menyebabkan penyakit berpindah pada orang yang sehat.

Seberapa umumkah kanker pankreas?

Penyakit kanker pankreas adalah jenis kanker yang cukup umum menyerang masyarakat Indonesia. Tercatat, terdapat kasus baru di tahun 2018 sebanyak 4.940 jiwa dengan angka kematian mencapai 4.812 jiwa, seperti dilansir dari Globocan. 

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda dan gejala penyakit kanker pankreas?

Gejala penyakit kanker pankreas sangat beragam. Itulah sebabnya, setiap orang sangat mungkin mengalami gejala yang berbeda-beda. Ada yang merasakan ciri-ciri kanker pankreas ini pada stadium awal, atau ada juga yang baru merasakan gejala pada stadium akhir.

Advertisement

Lebih jelasnya, kenali tanda dan gejala kanker pankrea yang sangat umum terjadi berikut ini:

Kuning pada kulit dan mata (jaundice)

Kondisi ini menandakan menguningnya kulit dan putih mata, dan ini merupakan salah satu gejala awal yang dialami penderita kanker pankreas.

Jaundice terjadi akibat bilirubin atau zat kuning kecokelatan yang diproduksi hati menumpuk di saluran empedu akibat adanya jaringan sel abnormal yang tumbuh (tumor ganas).

Gejala ini kadang disertai dengan urine yang berwarna gelap, kulit gatal, feses berwarna pucat dan berminyak. Ini bisa jadi penanda bahwa kanker telah mencapai hati.

Advertisement

Sakit perut atau nyeri punggung

Kanker pankreas juga umumnya menyebabkan gejala sakit perut atau nyeri punggung. Sel abnormal yang muncul di bagian ekor pankreas, dapat tumbuh dengan besar dan mulai menekan organ dan saraf terdekat sehingga menimbulkan rasa nyeri.

Mual dan muntah

Bila tumor menekan ujung perut, ini akan membuat makanan susah masuk. Akibatnya, Anda akan terus menerus mengalami gejala kanker pankreas berupa mual dan muntah. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa membuat nafsu makanan memburuk dan berat badan Anda menurun drastis.

Pembengkakan kantung empedu dan hati

Sel kanker yang sudah menyumbat saluran empedu, dapat membuat cairan empedu menumpuk. Akibatnya, ukuran empedu akan jauh lebih besar. Terkadang dokter bisa merasakan pembengkakan ini, yakni ada benjolan besar di bawah sisi kanan tulang rusuk.

Selain itu, gejala yang turut dirasakan adalah perbesaran hati. Kondisi ini menunjukkan gejala kanker pankreas stadium akhir karena kanker sudah menyebar ke organ sehat. Pembengkakan kadang bisa terlihat dan ditandai dengan pembengkakan di bawah tulang rusuk kanan.

Advertisement

Pembekuan darah

Pembekuan darah kadang juga bisa menjadi gejala kanker, dan ditandai dengan nyeri, bengkak, kemerahan, dan rasa hangat di kaki. Bila gumpalan darah pecah dan mengalir ke paru-paru, Anda akan sulit bernapas dan nyeri dada.

Kapan harus periksa ke dokter?

Jika Anda mengalami gejala kanker di atas, lakukan pemeriksaan ke dokter. Terutama bila gejala tidak membaik setelah dilakukan pengobatan umum, malah semakin memburuk seiring waktu.

Penyebab & faktor-faktor risiko

Apa saja penyebab kanker pankreas?

Penyebab kanker pankreas belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, kanker pankreas muncul ketika adanya perubahan DNA dalam sel. DNA sendiri berisi serangkaian perintah bagi sel untuk berfungsi dengan baik. 

Ketika mutasi gen terjadi, serangkaian perintah di dalamnya bisa rusak. Akibatnya, sel bertindak abnormal. Sel akan terus membelah tanpa kendali dan tidak mati, sehingga membentuk tumor ganas.

Advertisement

Mutasi gen bisa diwariskan dari orangtua, bisa juga dimiliki seseorang setelah dilahirkan. Beberapa jenis gen yang rentan bermutasi dan menyebabkan penyakit kanker pankreas ini adalah p16, TP53, KRAS, BRAF, danDPC4 (SMAD4). 

Apa yang meningkatkan risiko kanker pankreas?

Meski penyebab kanker pankreas ini tidak diketahui secara pasti, parah ahli sudah menemukan berbagai faktor yang bisa meningkatkan risikonya, seperti:

  • Punya kebiasaan merokok atau terus terpapar asap rokok.
  • Berat badan berlebih (obesitas), risikonya meningkat sebesar 20 persen.
  • Terdapat masalah pada pankreas, seperti diabetes atau pankreatitis kronis (radang pankreas).
  • Terpapar bahan kimia tertentu di tempat kerja
  • Berusia di atas 45 tahun dan risikonya semakin meningkat di usia 65 tahun ke atas.
  • Penyakit ini lebih sering menyerang pria ketimbang wanita.
  • Riwayat keluarga dengan penyakit kanker pankreas.
  • Terdapat kondisi yang berkaitan dengan cacat genetik, seperti Lynch syndrome dan Peutz-Jeghers syndrome.

Diagnosis & Pengobatan

Informasi yang disampaikan ini tidak bisa dijadikan sebagai pengganti saran medis. Harap SELALU berkonsultasi dengan dokter.

Bagaimana penyakit kanker pankreas didiagnosis?

Guna menegakkan diagnosis kanker pankreas, dokter akan melakukan tes kesehatan berikut ini:

  • Pemeriksaan fisik. Dokter akan menanyakan gejala yang dialami, sekaligus mengecek pembengkakan, dan warna kulit dan putih mata Anda.
  • Tes pencitraan. Tes ini dilakukan untuk memeriksa adanya tumor, mengetahui lokasi dan seberapa besar tumor. Tes ini dapat berupa CT scan, MRI, USG, PET scan, dan cholangiopancreatography (tes khusus untuk memeriksa saluran pankreas dan empedu).
  • Tes darah. Tes ini dapat mendeteksi kanker pankreas dengan mengukur kadar CA 19-9 dan antigen karsinoembrionik (CEA) dalam darah.
  • Biopsi. Tes untuk memastikan suatu jaringan merupakan kanker atau bukan dengan mengambil sedikit jaringan sebagai sampel.

Setelah tes tersebut dilakukan, dokter bisa menentukan stadium kanker, yakni:

  • Stadium 1: kanker masih berada di bagian dalam pankreas. Ukuran tumor di pankreas kurang atau lebih dari 2 cm.
  • Stadium 2: kanker sudah mulai ke area awal usus kecil, saluran empedu, atau kelenjar getah bening dekat pankreas. Ukuran tumor lebih dari 4 cm.
  • Stadium 3: kanker telah menyebar ke area perut, limpa, usus besar, atau pembuluh darah dekat pankreas.
  • Stadium 4: kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain, seperti paru-paru, hati, atau selaput di dalam dinding perut (peritoneum).

Apa saja pilihan pengobatan kanker pankreas?

Penyakit kanker pankreas bisa sembuh, tapi bergantung dengan stadium, usia, dan kesehatan tubuh pasien secara menyeluruh. Kanker pankreas stadium 1,2, dan 3 yang belum terlalu parah bisa sembuh.

Akan tetapi, sebagian pasien kanker pankreas stadium 3 dan 4, tidak bisa sembuh dari penyakit ini karena sel kanker sudah menyebar ke area tubuh lain. Pengobatan tetap dilakukan untuk membantu meringankan gejala sekaligus meningkatkan kualitas hidup pasien.

Advertisement

Cara mengobati kanker pankreas yang biasanya direkomendasi dokter adalah:

Operasi

Operasi adalah pengobatan kanker tahap awal hingga stadium 4, yang paling direkomendasikan. Jika tumor berada di kepala pankreas, operasi yang dijalani adalah Whipple (pancreaticoduodenectomy).

Sementara operasi tumor di tubuh dan ekor pankreas disebut dengan pankreatektomi distal. Pankreas juga bisa diangkat secara menyeluruh, bahkan mengangkat juga pembuluh darah di sekitar yang terkena.

Efek samping yang mungkin terjadi setelah operasi ini adalah perdarahan dan infeksi.

Advertisement

Kemoterapi

Cara mengobati kanker pankreas selanjutnya adalah kemoterapi, yakni dengan menggunakan obat-obatan pembunuh sel kanker. Obat yang biasa digunakan dalam pengobatan kanker yang belum menyebar adalah:

Jika sudah menyebar, obat yang direkomendasikan dalam kemoterapi adalah:

  • Gemcitabine (Gemzar).
  • 5-fluorouracil (5-FU) or Capecitabine (Xeloda).
  • Irinotecan (Camptosar) or Liposomal Irinotecan (Onivyde).
  • Platinum agents : Cisplatin and Oxaliplatin (Eloxatin).
  • Taxanes: Paclitaxel (Taxol), Docetaxel (Taxotere), and Albumin-bound paclitaxel (Abraxane).

Efek samping kemoterapi yang mungkin terjadi adalah mual, muntah, diare, rambut rontok, dan luka pada mulut.

Radioterapi

Selain kemoterapi, penyakit kanker ini juga bisa diobati dengan radioterapi. Pengobatan ini mengandalkan sinar radiasi untuk mengecilkan ukuran tumor dan membunuh sel kanker.

Efek samping yang mungkin terjadi dari radioterapi adalah masalah kulit, mual dan muntah, serta tubuh kelelahan.

Advertisement

Perawatan di rumah

Perubahan gaya hidup dan perawatan di rumah apa saja yang membantu penyembuhan kanker pankreas?

Perawatan di rumah akan difokuskan dengan penerapan gaya hidup yang sehat untuk pasien kanker. Salah satunya, pemilihan makanan yang sehat untuk kanker, seperti buah, sayur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan produk susu rendah lemak.

Kemudian, batasi konsumsi makanan tinggi lemak, daging-dagingan, dan makanan tinggi gula. Selain itu, berhenti minum alkohol dan merokok.

Saat ini penggunaan obat tradisional (herbal) untuk kanker pankreas sedang dikembang oleh ilmuwan. Namun, belum ada yang benar-benar efektif mengobati kanker. Jadi, selalu konsultasikan lebih dulu dengan dokter jika Anda ingin menggunakan obat-obatan tersebut.

Pencegahan

Bagaimana cara mencegah penyakit kanker pankreas?

Tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker pankreas. Akan tetapi, ahli kesehatan berpendapat bahwa tindakan pencegahan bisa dilakukan dengan menurunkan risikonya, seperti:

Advertisement
  • Berhenti merokok dan minum alkohol

Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko terjadinya pankreatitis, yang dapat juga meningkatkan risiko kanker pada organ yang sama.

Obesitas dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker. Oleh karena itu, Anda harus memperhatikan berat badan tetap ideal dengan menjaga pola makan dan rajin olahraga.

  • Hindari paparan bahan kimia

Bahan kimia tertentu bisa meningkatkan risiko jenis kanker ini. Jadi, gunakan selalu peralatan pelindung dan berhati-hati dalam bekerja.

Kabartangsel.com

Source

Advertisement
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *



Populer