Connect with us

Warga dari berbagai wilayah menggelar doa bersama dan bersih-bersih lingkungan di Tugu Peringatan Tragedi Situ Gintung, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Sabtu (27/3/2021).

Tugu tersebut lokasinya persis di pinggiran situ dan terdapat prasasti peringatan tragedi jebolnya tanggul pada 12 tahun silam. Tragedi Situ Gintung merupakan musibah hingga menyebabkan sebanyak 99 orang meninggal dunia dan ratusan kepala keluarga kehilangan rumah tinggalnya akibat tanggul situ terbesar di selatan Jakarta jebol.

Doa bersama digelar atas inisiasi Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI-NU) Kota Tangsel.

Sedangkan rangakaian acara doa bersama yaitu memanjatkan doa, tabur bunga dan sisir sampah.

Advertisement

Hadir dalam kegiatan itu Sekretaris PCNU Tangsel, KH Himam Muzzahir, Ketua Tanfidziyah NU Ranting kelurahan Cirendeu, Miftahuddin, dan aktifis LSM Masyarakat Pemerhati Situ Gintung (MPSG) yang juga sesepuh NU Situ Gintung KH Endang Supriyatna.

Terlihat juga Juru kunci Situ Gintung, Ujang Kumis di tengah warga sekitar Situ Gintung.

“Kegiatan mengenang tragedi situ gintung ini sebagai pengingat pada kita semua agar kita selalu waspada dan siaga terhadap terjadinya bencana, juga agar kita selalu menjaga kelestarian lingkungan untuk meminimalisir terjadinya bencana,” kata KH Mimam Muzzahir.

Sekretaris LPBI NU Tangsel Khotibul Umam mengungkapkan, doa bersama ini dalam rangka refleksi peringatan 12 tahun tragedi situ Gintung,

Advertisement

LPBI NU Kota Tangsel mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat, terutama warga sekitar situ Gintung, bersama-sama menjaga dan merawat lingkungan sekitar serta melestarikan cagar budaya peninggalan koloni Belanda yang berupa situ atau bendungan.

“Mengajak segenap masyarakat agar lebih mencintai dan menjaga dengan baik alam dan lingkungan sekitar kita,” ujarnya. (pk)

Populer