Di tengah pandemi covid-19 yang melanda seluruh wilayah provinsi di Indonesia, beberapa kegiatan ekonomi dihentikan untuk menghambat penyebaran virus corona.
Namun untuk fasilitas Iradiator Gamma Merah Putih (IGMP) dengan menerapkan aturan pembatasan sosial yang ketat, tetap beroperasi melayani jasa iradiasi dari masyarakat.
Kepala Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Totti Tjiptosumirat mengatakan, IGMP merupakan fasilitas nuklir yang diresmikan pemanfaatannya pada tahun 2017. IGMP dimanfaatkan untuk berbagai keperluan diantaranya pengawetan bahan makanan, kosmetik, dan sterilisasi alat kesehatan.
āIGMP memberikan jasa layanan iradiasi kepada masyarakat yang berhubungan dengan perputaran ekonomi nasional, seperti mendukung produksi pangan dan alat kesehatan, serta mendukung ekspor bahan baku makanan dan obat,ā kata Totti.
Oleh karena itu, dijelaskan Totti, walapun dalam kondisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB), IGMP tetap beroperasi memberikan layanan kepada masyarakat dengan mengedepankan protokol kesehatan. Selama dilaksanakannya PSBB, beberapa protokol atau Standar Operasional Prosedur (SOP) Covid-19 dilaksanakan seperti penggunaan masker, menjaga jarak antar pekerja dan pelanggan, serta penggunaan disinfektan dan sanitasi tangan.
āSelain itu, untuk para pekerja atau pelaksanan kegiatan iradiasi diberlakukan pembatasan jam kerja dengan tujuan mengurangi jumlah orang untuk bertemu pada saat yang bersamaan, namun dengan target yang sama atau disesuaikan dengan permintaan pelanggan,ā imbuhnya.
Totti berharap, dengan tetap beroperasinya IGMP menjadi bentuk komitmen BATAN untuk tetap mendukung roda perekonomian, khususnya pada saat pandemi Covid-19. Selain itu, dengan beroperasinya IGMP diharapkan dukungan terhadap industri bahan makanan, obat dan alat kesehatan tetap berlangsung.
āDengan demikian perekonomian secara nasional akan terbantu dan tetap berputar, meskipun sumbangan yang diberikan oleh IGMP masih dalam skala kecil,ā tegasnya.
Kepala Loka IGMP, Indra Milyardi mengatakan, meskipun IGMP tetap beroperasi selama pemberlakuan PSBB namun jumlah jam operasi dikurangi menjadi 12 jam perhari dari sebelumnya 24 jam perhari. Pengurangan jam operasi ini sebagai upaya mengurangi interaksi sosial antar pekerja dan pelanggan dalam rangka mengurangi penyebaran covid-19.
āSelama PSBB, setiap hari IGMP dioperasikan oleh 8 orang pekerja yang terdiri dari 3 operator, 4 teknisi, dan 1 pekerja lapangan,ā kata Indra.
Jumlah pelanggan yang memanfaatkan jasa IGMP selama penerapan PSBB ini menurut Indra, tidak mengalami penurunan yang signifikan, bahkan terdapat perusahaan tertentu yang mengalami kenaikan produksinya. Sejak pertengahan Maret hingga April 2020, jasa iradiasi yang dikerjakan IGMP rata-rata mencapai 20 ton per minggu.
āPemintaan untuk layanan jasa iradiasi selama pandemi Covid-19 ini masih stabil, namun jam operasi IGMP dibatasi, sehingga terjadi antrian pengerjaan yang cukup panjang. Hal ini dikarenakan jam operasi IGMP dikurangi dari 24 jam menjadi 12 jam per hari,ā pungkas Indra. (rls)
- Pemerintahan7 hari ago
DSDABMBK Tangsel Perpanjang Sayembara Desain Ornamen Jembatan Cendrawasih V, Total Hadiah Rp45 Juta Menanti
- Bisnis5 hari ago
JNE Raih Penghargaan Best Chief Marketing Officer (CMO) Award 2024Ā
- Banten5 hari ago
Ketua Komisi V DPRD Banten Ananda Trianh Salichan Harapkan Masyarakat Ikut Serta Dalam Pengawasan Pendidikan
- Tangerang7 hari ago
Rayakan HUT Paramount Enterprise ke-18, Band Padi Reborn dan Ribuan Peserta āParamount Fun Color Runā 2024 Mewarnai Kota Gading Serpong
- Banten5 hari ago
Tanggap Bencana Alam, Sekretariat DPRD Banten Gerak Berikan Bantuan
- Banten5 hari ago
Wakil Ketua DPRD Yudi Budi Wibowo Hadiri Acara Penganugerahan Predikat Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Tahun 2024
- Pemerintahan7 hari ago
Pilar Saga Ichsan: Tangsel Mengaji, Langkah Pemkot Tingkatkan Program dan Infrastruktur Keagamaan
- Pemerintahan6 hari ago
Festival Tangsel Land 2024, Benyamin Davnie Dukung Perkembangan Industri Kreatif Lokal