Connect with us

Tangerang Selatan

Meskipun BBM Turun, Tarif Angkutan Umum di Tangsel Enggan Ikut Turun

Kebijakan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium yang dilakukan pemerintah tidak membuat tarif angkutan umum di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ikut turun, para awak angkutan enggan menurunkan tarif karena nominal penurunan dinilai masih kecil.

Selain masih akan mematok tarif lama kepada para penumpang, tidak sedikit awak angkutan yang belum mengetahui jika harga premium sudah diturunkan dan mulai berlaku sejak Selasa, (5/1). baca juga: Harga BBM Turun, Pungutan Dana Ketahanan Energi Ditunda

Salah satu sopir angkot D-13 jurusan Pamulang-Ciputat, Sarono, menyatakan tidak akan menurunkan tarif, meskipun harga premium sudah turun Rp100 per liter.

“Turunnya nanggung, cuma 100. Jadi ya tidak bisa pengaruh ke tarif. Tarifnya ya tetap,” ungkapnya, Selasa (5/1)

Advertisement

Menurut Sarono, penurunan harga solar tidak diikuti dengan penurunan jumlah setoran ke pemilik bus yang mencapai Rp150.000 per hari. Jika tarif diturunkan, dipastikan pendapatan tidak akan menutup biaya operasional.

“Sekarang penumpang sekarang sepi. Sehari paling hanya dapat Rp50.000, jadi tidak bisa menutup, apalagi kalau tarif diturunkan,” katanya.

Angkot ciputat-Parung tangsel_alt

Sopir angkot lainnya, Nursid, mengaku belum tahu jika harga premium sudah diturunkan. Meski demikian, pihaknya tidak akan menurunkan tarif penumpang.

“Turunnya sedikit, tidak pengaruh,” tandasnya.

Advertisement

Menurut Nuri, tarif baru bisa diturunkan jika penurunan harga premium paling tidak mencapai Rp2.000 per liter seperti halnya saat mengalami kenaikan harga. Dia juga menjadikan besaran setoran yang tetap dan sepinya penumpang sebagai alasan enggan menurunkan tarif. Kalau tarif diturunkan tambah tidak akan nutup. Apalagi sekarang sering macet,” ujarnya.

Sementara, salah seorang penumpang Edi mengatakan, tarif angkutan seharusnya ikut turun jika harga BBM diturunkan. Sebab, pada saat harga BBM dinaikkan, tarif angkutan juga ikut naik. “Seharusnya menyesuaikan sama kayak pas BBM naik. Tarifnya kan juga naik,” ujarnya.

Diketahui, pemerintah memutuskan penurunan harga premium di Jawa-Bali-Madura Rp7.050 perliter dari semula Rp7.150 per liter. (tt/az/fid)

Advertisement

Populer