Connect with us

Banten

Nilai Ekspor Banten September Naik 18,82 Persen

Nilai ekspor Banten pada September 2013 naik 18,82 persen dibanding bulan sebelumnya, dari 669,62 juta dolar AS menjadi 795,61 juta dolar AS.

“Dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya (yoy), nilai ekspor tersebut meningkat 8,83 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi di Serang, Sabtu (2/11).

Ia mengatakan kenaikan nilai ekspor tersebut dikarenakan ekspor nonmigas mengalami peningkatan 31,27 persen dari 605,79 juta dolar AS menjadi 795,24 juta dolar AS, sementara ekspor migas turun 99,42 persen dari 63,83 juta dolar AS menjadi 0,37 juta dolar AS.

“Khusus mengenai ekspor migas pada September 2013, penurunan tadi lebih disebabkan oleh nilai ekspor untuk komoditi hasil minyak yang  turun, karena pada komoditi migas lain tidak ada kegiatan ekspor dalam setahun terakhir,” katanya.

Advertisement

Dibanding bulan sama tahun 2012, nilai ekspor Banten pada September 2013 mengalami peningkatan 8,83 persen.  Penyebab utama  peningkatan  ekspor ini  adalah  ekspor  nonmigas yang meningkat 9,23 persen, karena kebalikan kondisi itu, ekspor migas mengalami penurunan 87,61 persen.

Nilai ekspor kumulatif Banten periode Januari – September 2013 mencapai 7.334,03 juta dolar AS, naik 0,89 persen dibanding periode sama tahun lalu. Peningkatan kumulatif ekspor Januari – September 2013 lebih disebabkan oleh ekspor migas yang meningkat 173,73  persen, karena ekspor nonmigas sebaliknya mengalami penurunan 1,25 persen pada saat yang sama.

Ia mengatakan perkembangan nilai ekspor migas dan nonmigas menunjukkan arah pergerakan yang sama dengan pertumbuhan volume ekspor setiap komoditi. Peningkatan nilai ekspor nonmigas dan penurunan nilai ekspor migas pada September 2013 cenderung dipengaruhi oleh perkembangan harga di pasar perdagangan internasional dan khusus untuk komoditi nonmigas diduga terkait erat dengan depresiasi rupiah terhadap dolar AS.

Ia memprediksi ekspor dalam satu bulan ke depan akan meningkat baik untuk komoditi migas maupun nonmigas.  Hal ini seiring dengan tren harga kedua komoditi tadi di pasar perdagangan internasional yang mengalami penurunan ditambah dengan rupiah masih tergerus dolar AS.

Advertisement

Ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang utama pada September 2013 mencapai 578,46 juta dolar AS, sementara untuk golongan barang lain senilai 216,78 juta dolar AS.  Ekspor nonmigas terbesar pada September 2013 berasal dari golongan barang alas kaki yaitu mencapai 163,44 juta dolar AS, disusul bahan kimia organik dan tembaga dengan ekspor masing-masing sebesar 101,59 juta dolar AS dan 69,65 juta dolar AS.

Ia menambahkan semua golongan dari sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada September 2013 mengalami peningkatan nilai ekspor. Peningkatan ekspor nonmigas tertinggi berasal dari bahan kimia organik, yaitu 32,38 juta dolar AS, disusul alas kaki 30,15 juta dolar AS.

Selain dua golongan tersebut,  tembaga, plastik dan barang dari plastik, karet dan barang dari karet, dan mesin/peralatan listrik juga naik cukup tinggi, yaitu lebih dari 10 juta dolar AS.

Ia juga menyebutkan ekspor nonmigas sepuluh golongan barang utama periode Januari ¿ September 2013, sebesar 5.195,97  juta dolar AS, memberikan kontribusi 73,28 persen terhadap total ekspor nonmigas.

Advertisement

“Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang utama itu turun 1,44 persen dibanding periode yang sama tahun 2012 atau sebesar 75,81 juta dolar AS,” katanya.

Ekspor nonmigas sepuluh golongan barang utama periode tersebut mengalami penurunan pada enam golongan barang, kecuali alas kaki, plastik dan barang dari plastik, kertas/karton  dan mesin-mesin/pesawat mekanik.

Penurunan ekspor nonmigas tertinggi terjadi pada karet dan barang dari karet, sedangkan terendah berasal dari bahan kimia organik, secara berturut-turut sebesar 73,98 juta dolar AS dan 12,91 juta dolar AS.

Bila disandingkan secara bersamaan untuk sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada Agustus dan September 2013, maka didapati sepuluh golongan barang yang sama. Sembilan dari sepuluh golongan barang utama tadi, kecuali golongan barang pakaian jadi bukan rajutan adalah golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang utama ekspor nonmigas selama setahun terakhir, kata Suhaimi seraya menambahkan pangsa gabungan dari sembilan golongan barang itu selama setahun terakhir tidak kurang dari 62 persen. (Ant/kt)

Advertisement

Populer