Pamulang
158 Menara BTS di Tangsel Tidak Berizin

Penelusuran yang dilakukan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), belum lama ini, menemukan lebih dari seratus menara telekomunikasi BTS (base transceiver station) tak memiliki izin alias bodong.
Karena berdiri secara ilegal, menara-menara tersebut terancam dibongkar. Kepala Dishubkominfo Kota Tangsel, Sukanta, menyesalkan berdirinya ratusan menara tanpa izin itu. Apalagi, bangunan-bangunan itu telah berdiri sejak lama di kota administratif pimpinan Wali Kota Airin Rachmi Diany itu.
“Sebelumnya ada sekitar 379 menara yang tidak berizin. Setelah kita sisir, ternyata saat ini 221 tower di antaranya sudah masuk dalam proses pengurusan izin,” kata Sukanta di Kantor Wali Kota Tangsel, Pamulang.
Hingga kini, sebanyak 158 menara BTS lainnya belum melakukan pengurusan izin. Seratusan menara itu milik sejumlah penyedia layanan telekomunikasi berbeda. Terkait temuan menara BTS ilegal itu, Sukanta mengaku pihaknya bakal melakukan penertiban secara bertahap. Nantinya, menara tersebut bakal didata dan diarahkan untuk mengurus kelengkapan syarat izin operasionalnya.
“Kami akan tertibkan. Kami akan terlebih dahulu memberikan imbauan kepada pengelola BTS ini untuk mengurus izin. Jika tidak ada tanggapan, maka kami akan rekomendasikan ke Satpol PP untuk melakukan pembongkaran,” ucap Sukanta.
Sekretaris Dishubkominfo Kota Tangsel, Taryono, mengatakan banyaknya tower BTS yang belum mengantongi izin berdampak pada minimnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi BTS. Target PAD dari sektor retribusi BTS, bilang Taryono, berada di kisaran Rp1 miliar.
Target tersebut menurutnya akan bertambah seiring penertiban yang dilakukan Dishubkominfo. “Target itu kami revisi terus sesuai dengan kondisi di lapangan,” katanya.
Taryono menjelaskan, pengenaan retribusi BTS sesuai dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Besaran maksimal Retribusi Pengendalian Menara (RPM) adalah sebesar dua persen dari nilai jual obyek pajak (NJOP) pada lahan berdirinya menara BTS.
“Semua retribusi BTS yang dibayar akan disetor langsung ke kas daerah,” ujarnya. (Trb)***
-
Pemerintahan4 hari ago
Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan Dilantik Menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel Periode 2025-2030
-
Nasional4 hari ago
Daftar 481 Kepala Daerah Terpilih yang Dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan
-
Pemerintahan4 hari ago
Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan Resmi Dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel 2025-2030
-
Banten4 hari ago
PT ET Indoplas Gelar Rapat Umum Pemegang Saham
-
Bisnis4 hari ago
Hyundai Umumkan Trim Terbaru dari STARGAZER di IIMS 2025
-
Nasional4 hari ago
Kemenag Buka Kursus Baca Al-Qur’an dan Kitab Kuning di Ramadan 1446 H
-
Pemerintahan4 hari ago
Dilantik Presiden Prabowo, Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan Kembali Pimpin Tangsel untuk Periode 2025-2030
-
Bisnis4 hari ago
Wuling Bersama JICAF Umumkan Pemenang Kompetisi “Your Art Your Icon” di Ajang IIMS 2025