Kabupaten Tangerang
Ratusan Guru SMP di Kabupaten Tangerang Diberikan Pelatihan Pembelajaran Kontekstual

Selama ini para guru dinilai masih belum kompeten dalam mengemas pembelajaran yang kontekstual, yang bersentuhan langsung dengan realita siswa sehingga perlu peningkatan ketrampilan. Kelemahan pembelajaran kontekstual pada guru dikarenakan kurangnya metode mengajar. Demikian pernyataan yang disampaikan oleh H. Asep Sarip Hidayat, S.Pd., MM., guru bahasa Indonesia SMPN 1 Solear yang mengikuti workshop SMP potensial yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang (16/9).
Pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi menggingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan kehidupan jangka panjang. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual/Contextual Teaching Learning merupakan praktik konsep belajar yang mengaitkan materi yang dipelajari dengan situasi dunia nyata siswa. Siswa secara bersama-sama membentuk suatu sistim yang memungkinkan siswa memahami makna pembelajaran.
“Banyak pembelajaran yang masih menerapkan teacher center sehingga kami memandang perlu menyegarkan kembali para guru agar profesional. Pembelajaran kontekstual melatih guru mengaitkan bahan subjek yang dipelajari dengan situasi dunia sebenarnya. Misalnya pembelajaran matematika, siswa mampu memecahkan persoalan kehidupan sehari-hari,” kata Desy Mulyana, Koordinator Kabupaten Tangerang USAID PRIORITAS di sela-sela pelatihan.
Acara pelatihan yang diselenggarakan selama dua hari bertempat di aula pertemuan MGMP Dinas Pendidikan dan dibuka secara resmi oleh Kasi PTK Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Drs. Namun Aliyudin, M.MPd., (16/9). Dia menghimbau agar para guru dapat meningkatkan kualitas mengajarnya lewat pelatihan kontekstual sehingga mendapatkan pengalaman metode yang bervariasi dan menyenangkan siswa.
Pelatihan kontekstual ini merupakan pengembangan dari program USAID PRIORITAS dengan difasilitasi oleh para fasilitator terlatih. Pelatihan yang masih berlangsung hingga hari ini bersumber dari dana block grant untuk sekolah potensial sebesar 50 juta. Selain SMPN 1 Solear, sekolah yang ikut serta antara lain SMPN 2 Legok, SMPN 5 Pasarkemis dan SMPN 1 Kemiri. Hj. Cucu Sri Rahayu M.Pd., Kepala SMPN 2 Curug yang letak sekolahnya dekat dengan ruang pelatihan berharap dapat mengembangkan pelatihan serupa dalam waktu dekat. (ris/fid/kt)
-
Bisnis2 hari ago
DBS RISE 2025: Komunitas Pengusaha Muslim Jakarta Meneguhkan Bisnis Berbasis Syariah
-
Bisnis2 hari ago
Arfiana Maulina: Kuliah Komunikasi Rela Belajar Hukum, Berjuang Melawan Mafia Tanah dan Berkontribusi untuk Petani dan Lingkungan
-
Bisnis2 hari ago
MLV Teknologi Perkuat Kerjasama dengan HDII Banten untuk Majukan Industri Desain Interior di Indonesia
-
Bisnis2 hari ago
Mudik Lebaran Murah Meriah! Tiket KA Ekonomi Antar Kota KAI Mulai Rp10.000
-
Bisnis3 hari ago
Mengapa Investor Asing ‘Jatuh Hati’ pada Perusahaan Berprinsip ESG?”
-
Bisnis1 hari ago
Bagas Adji Saputra: Digital Twin Akan Membuat Kesalahan Manusia Jadi Barang Langka
-
Bisnis2 hari ago
Dukung Keberlanjutan Lingkungan, PT PHC Indonesia Tanam 500 Pohon Alpukat di Desa Pasirbungur
-
Bisnis24 jam ago
Film “Bukan Jodoh Biasa Nih”, Aksi Kocak dan Petualangan Seru