Kereta rel listrik (KRL) commuter line tetap beroperasi dengan jadwal seperti biasa saat libur hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah. PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) sebagai operatornya menyatakan tidak akan mengurangi jumlah perjalanan KRL.
āIni adalah bentuk pelayanan KCJ bagi masyarakat yang ingin mudik maupun berlibur di sekitar wilayah Jabodetabek pada masa lebaran tahun ini,ā kata Eva Chairunisa, VP Communication PT KJP, dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/7/2016).
Menurutnya, calon penumpang tetap dapat naik KRL dengan jadwal keberangkatan pertama dari Stasiun Bogor pukul 04.00 WIB, Stasiun Bekasi pukul 05.10 WIB, Stasiun Tangerang pukul 05.00 WIB, Stasiun Parung Panjang pukul 05.00 WIB, dan Stasiun Jakarta Kota pukul 05.40 WIB.
Sementara untuk kereta terakhir dari Stasiun Jakarta Kota menuju Bogor tetap pada pukul 23.45 WIB, dari Jakarta Kota tujuan Bekasi pukul 22.54 WIB, dari Stasiun Tanah Abang menuju Parung Panjang pukul 23.30 WIB, dan dari Stasiun Duri menuju Tangerang pukul 23.10 WIB.
Saat ini PT KCJ mengoperasikan 898 perjalanan KRL per hari, dengan menggunakan 75 rangkaian KRL yang terdiri dari rangkaian dengan formasi 12 kereta, 10 kereta, dan delapan kereta.
āDengan frekuensi perjalanan dan kekuatan armada tersebut, PT KCJ dapat melayani rata-rata 885.642 penumpang setiap harinya. Jumlah ini diperkirakan tidak akan banyak berubah pada masa lebaran tahun ini,ā sebut Eva.
Kecuali karakteristik mobilitas penumpang akan lebih memadati sejumlah stasiun di dekat lokasi wisata, seperti Stasiun Bogor, Jakarta Kota, dan Ancol. Khusus untuk Ancol, stasiun ini telah kembali melayani dan menjadi tempat KRL singgah mulai 25 Juni 2016.
Di Stasiun ini mulai 6 hingga 10 Juli akan tersedia bus dari dan ke kawasan Taman Impian Jaya Ancol yang jadwalnya menyesuaikan dengan jadwal kedatangan KRL.
Para calon penumpang yang akan naik KRL di masa libur Lebaran ini dapat memilih untuk menggunakan kartu multi-trip (KMT), kartu uang elektronik dari Bank, maupun tiket harian berjaminan (THB).
Khusus THB, mulai 3 Juli 2016, PT KCJ sudah menerapkan varian THB untuk perjalanan pulang-pergi, guna memudahkan para calon penumpang. Dengan menggunakan THB PP, pengguna cukup mengisi relasi perjalanan di stasiun keberangkatan saja.
Eva menambahkan bahwa, saat ini tarif yang berlaku untuk perjalanan commuter line adalah progresif yang dihitung berdasarkan jarak perjalanan. āUntuk 25 kilometer pertama tarifnya adalah Rp2.000 dan Rp1.000 untuk setiap 10 kilometer berikutnya, berlaku pembulatan dan kelipatan,ā ujarnya.
Selain masalah tarif, pengguna juga perlu memperhatikan aturan dan tata tertib menggunakan KRL, antara lain adanya suplisi dan penalti dalam penggunaan tiket, aturan terkait dimensi barang bawaan penumpang, anak dengan tinggi badan di atas 90 sentimeter wajib memiliki tiket, adanya kereta khusus wanita di setiap rangkaian yaitu pada kereta pertama dan kereta terakhir.
Selanjutnya, tidak diperbolehkan merokok di seluruh area stasiun dan KRL, serta larangan makan minum dan buang sampah sembarangan di dalam KRL. Para calon penumpang yang ingin mengetahui aturan seputar naik KRL dengan lebih jelas, dapat bertanya terlebih dahulu pada petugas passenger service saat tiba di stasiun. (cl/fid)
- Pemerintahan6 hari ago
DSDABMBK Tangsel Perpanjang Sayembara Desain Ornamen Jembatan Cendrawasih V, Total Hadiah Rp45 Juta Menanti
- Banten7 hari ago
Sekretariat DPRD Banten Gelar Sosialisasi Propemperda Tahun 2025
- Tangerang6 hari ago
Rayakan HUT Paramount Enterprise ke-18, Band Padi Reborn dan Ribuan Peserta āParamount Fun Color Runā 2024 Mewarnai Kota Gading Serpong
- Banten4 hari ago
Ketua Komisi V DPRD Banten Ananda Trianh Salichan Harapkan Masyarakat Ikut Serta Dalam Pengawasan Pendidikan
- Bisnis7 hari ago
Dukung Program Makan Bergizi Gratis, PGN dan BGN Kerjasama Penyediaan Pasokan Gas Bumi
- Banten4 hari ago
Tanggap Bencana Alam, Sekretariat DPRD Banten Gerak Berikan Bantuan
- Bisnis4 hari ago
JNE Raih Penghargaan Best Chief Marketing Officer (CMO) Award 2024Ā
- Bisnis4 hari ago
Sabet Penghargaan Most Popular CFO Awards 2024, PGE Tegaskan Pengelolaan Keuangan Kuat untuk Dukung Swasembada Energi