Connect with us

Tangerang Selatan

Sensus Ekonomi 2016, BPS Tangsel Harap Pelaku Usaha Tidak Menghindari Petugas

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang selatan (Tangsel) menyebutkan, sensus ekonomi kerap dihadapkan pada persoalan krusial ketika petugas menghimpun data dari para pelaku usaha skala besar maupun kecil. Salah satunya, pelaku usaha tersebut sebagai responden  sensus selalu menghindar ketika ingin dimintai data oleh petugas sensus. Persoalan klasik itu diharapkan tidak kembali terjadi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Sehingga para pelaku usaha bisa turut andil berpartisipasi aktif menyukseskan program nasional Sensus Ekonomi 2016 yang digelar mulai tanggal 1-31 Mei.

“Jangan yang usahanya ilegal. Kadang-kadang yang usahanya legal pun susah ditemui. Baik usaha di ruko-ruko pinggir jalan maupun pada gang-gang terpencil. Tanpa kecuali, yang penting ada terlihat aktivitas ekonomi,” ungkap Kepala BPS Kota Tangsel, Faidzin, Senin (28/3/2016).

Menurutnya, ribuan petugas sensus yang direktur ditugasi menghimpun data agregat dari sebanyak-banyaknya orang selaku pelaku usaha di Kota Tangsel.‎ Pengumpulan data yang diselenggarakan secara serentak di seluruh se-Indonesia ini berlangsung selama Mei 2016.

Faidzin bilang, dari setiap pintu bangunan, petugas sensus akan menghimpun beragam data agregat. Misalnya, jenis bangunan usaha, penghasilan atau omzet, jumlah tenaga kerja di lokasi tersebut dan lain sebagainya.

Advertisement

“Makanya, kami minta support (dukungan) dari Ibu Walikota Tangsel Airin Rachmi‎ Diany maupun asosiasi lainnya,” bilangnya.

Ia men‎gatakan, institusinya telah menggandeng sebanyak 2.291 orang warga asal tujuh kecamatan di Kota Tangsel. Mereka didelegasikan menjadi tim survey. Petugas sensus itu nantinya akan mendatangi setiap pintu bangunan untuk menghimpun data agregasi dari para pengusaha. (yw/fid)

Populer