Di tengah keterbatasan pembelajaran di masa pandemi ini, Sinarmas World Academy (SWA) tidak pernah berhenti untuk terus mendukung siswa-siswinya mendapatkan pendidikan dan jalur terbaik untuk masa depan mereka. Salah satu pencapaian terbaru diraih oleh Ayden Victory Haoken yang baru-baru ini berhasil menjadi salah satu siswa yang terpilih untuk ikut dalam Summer STEM Institute (SSI) Bootcamp.
Lebih jauh lagi, program yang akan berjalan selama enam minggu ini juga akan memperkenalkan teknologi machine learning yang erat kaitannya dengan programming, struktur data, dan algoritma. Dengan seluruh ilmu yang akan digali dalam program ini, tentunya para peserta dapat merasakan bagaimana canggihnya penerapan teknologi dalam hidup keseharian kita yang tentunya akan terus berkembang ke depannya.
Menurut Ayden, SSI Bootcamp merupakan sebuah program yang sangat menarik sekaligus menantang, mengingat tidak mudah untuk dapat terpilih menjadi salah satu pesertanya. Ia mengatakan bahwa tingkat penerimaan peserta dalam program ini di bawah 8,5%, yang artinya untuk bisa lolos masuk ke dalam program ini, selain tentunya perlu kesiapan yang matang juga diperlukan sesuatu hal yang dapat “mencuri perhatian” dibanding peserta lain.
Ayden juga mengungkapkan, saat memberikan kabar baik ini, pihak SSI Bootcamp mengungkapkan ketertarikan pada dirinya yang berhasil memenangkan juara pertama pada World Robotics Olympiad-X 2020 di Kanada. Tidak hanya itu, cita-cita Ayden untuk dapat membuat komputer kuantum juga menjadi salah hal yang menarik bagi pihak SSI Bootcamp.
Sedikit melihat melalui kacamata awam, pendidikan berbasis STEM merupakan sebuah hal yang terdengar sangat bergengsi beberapa tahun ke belakang ini. Tidak hanya karena merupakan istilah yang sedang tren saja, melainkan STEM secara nyata sudah memegang peran yang cukup besar dalam perubahan dunia saat ini. Mulai dari gelombang besar terbentuknya startup di seluruh dunia, hingga sesederhana kemunculan sekian macam aplikasi untuk mempermudah setiap aktivitas kita, semua itu tidak lepas dari kehadiran pendidikan berbasis STEM.
Bahkan lebih dari itu, seperti yang dikutip dari laman education.we.edu.au, sekitar 75% pekerjaan baru yang muncul akan memerlukan keahlian di bidang STEM sebagai standarnya. Di sisi lain, 50% dari pekerjaan yang ada saat ini memiliki kekurangan pekerja dengan keahlian di bidang STEM. Dengan melihat perbandingan ini, sebenarnya hingga kini masih ada potensi besar dalam industri dan saat ini adalah waktu yang tepat untuk membekali generasi muda melalui pendidikan berbasis STEM.
Mengenai pendapatnya sebagai siswa untuk masa depannya, Ayden mengungkapkan betapa berharganya kesempatan yang terbuka lebar baginya ini dan rasa syukurnya memiliki komunitas dan lingkungan yang
mendukung cita-citanya. “Bagi saya, program ini merupakan salah satu pencapaian yang paling penting, dan tentunya akan sangat berdampak bagi keputusan saya dalam menentukan masa depan,” tuturnya. “Saya sangat berterima kasih pada komunitas, guru, dan rekan saya di Sinarmas World Academy yang selalu mendukung impian saya. Mulai dari dukungan dalam berbagai kompetisi seperti World Robotic Olympiad-X, hingga saat ini saya bisa lolos dalam seleksi SSI Bootcamp ini.”
Di masa depan, Ayden berencana untuk membangun sebuah perusahaan yang menyediakan jasa pengolahan data. Untuk mencapainya, ia kini telah memfokuskan dirinya pada dua bidang utama, yaitu data science dan machine learning.
Terpilihnya Ayden Victory Haoken di salah satu program terbaik dunia ini tentunya menjadi kebanggaan bagi SWA. Dan tentunya, SWA juga tidak akan berhenti untuk terus mengembangkan jalur dan akses terbaik untuk bisa memfasilitasi siswa-siswinya menggapai cita-cita mereka. (red/fid)
- Nasional21 jam ago
Menag Nasaruddin Umar Sebut Banyak Perceraian Karena Judol dan Politik
- Nasional21 jam ago
Sapa Ribuan Umat Konghucu, Menag Nasaruddin Umar Serukan Pesan Kebersamaan
- Politik3 jam ago
Debat Kedua Pilkada Tangsel, Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan Sodorkan Program Pengentasan Kemiskinan