Pernahkah Anda bangun tidur dan terkejut ketika melihat pesan yang terkirim di aplikasi percakapan padahal Anda tak merasa mengirimkannya? Ditambah lagi, pesan tersebut dikirimkan pada jam-jam saat Anda sedang tertidur. Bisa jadi Anda mengalami sleep texting.
Apa itu sleep texting?
Sleep texting adalah sebuah kejadian di mana seseorang mengirim pesan atau menggunakan ponsel dalam keadaan setengah sadar. Hal ini terlihat mustahil tapi nyata dan bahkan banyak terjadi, terutama pada mereka yang dalam kesehariannya banyak menghabiskan waktu dengan ponsel.
Seringnya, seseorang yang melakukan sleep texting bukanlah pihak yang menginisiasi percakapan. Mereka melakukannya sebagai respons kepada suara notifikasi pesan yang masuk di ponsel. Karena itulah mereka yang meletakkan ponsel dalam mode dering di dekat tempat tidur lebih rentan mengalami hal ini.
Fakta ini pernah dibuktikan pada sebuah survey untuk penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Villanova dan diterbitkan pada Journal of American College Health.
Sepertiganya dari 372 peserta penelitian yang merupakan mahasiswa di Perguruan Tinggi Northeast,mengaku pernah menjawab panggilan telepon saat tidur. Sedangkan seperempat dari mereka melaporkan pernah mengirim pesan sambil terlelap.
Dugaan pertama, sleep texting bisa terjadi karena otak memiliki mode autopilot. Pada mode ini, otak mendorong tubuh untuk melakukan aktivitas yang sudah biasa dikerjakan secara otomatis.
Bila dikaitkan dengan kejadian ini, ponsel sudah menjadi salah satu benda yang paling penting dan seperti tak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari. Saking seringnya, kebiasaan tersebut pun akhirnya terbawa saat Anda tidur.
Selain itu, sleep texting juga dianggap sebagai salah satu bentuk parasomnia. Parasomnia adalah gangguan tidur yang dapat menghasilkan perilaku fisik atau verbal yang tak diinginkan seperti tidur sambil berjalan atau berbicara.
Munculnya parasomnia dipengaruhi oleh tahapan tidur yang telah dimasuki oleh seseorang. Gangguan ini terjadi pada tahap tidur rapid eye movement, di mana adalah awal dari mimpi, dan membuat seseorang bisa bertindak sesuai dengan mimpi yang didapatkannya.
Apa saja faktor penyebabnya?
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya sleep texting yang di antaranya adalah:
- Stres. Seseorang memang akan lebih sulit terlelap bila sedang merasakan banyak tekanan. Namun, stres juga dapat memunculkan beberapa gangguan tidur seperti sleep texting.
- Kurang tidur. Terjadinya sleep texting dapat diakibatkan oleh rangsangan dari luar yang mengganggu tidur. Kurangnya waktu tidur nyenyak yang Anda dapatkan membuat Anda lebih sensitif terhadap rangsangan tersebut.
- Jadwal kegiatan yang terlalu padat. Bila Anda kerap bekerja sampai larut malam, otak jadi lebih terbiasa berada pada mode seperti saat bekerja di siang hari.
- Riwayat parasomnia. Seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat mengalami parasomnia memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalaminya.
- Waktu tidur yang terganggu. Ketika Anda tak benar-benar tertidur, Anda bisa saja melakukan aktivitas secara setengah sadar.
Bagaimana cara mengatasi sleep texting?
Sleep texting biasanya tidak akan memberikan efek yang membahayakan. Meski demikian, ada kalanya sleep texting berujung pada kejadian memalukan.
Bayangkan jika pesan yang Anda ketik terkirim ke atasan tempat Anda kerja atau ke kontak penting lainnya. Apalagi, kebanyakan pesan yang dikirim hanya berisi kata-kata yang tak jelas maksudnya dan hanya asal pencet dari fitur teks prediksi.
Agar tidak terjadi, coba ikuti langkah-langkah mengatasinya berikut ini.
1. Matikan ponsel saat Anda tertidur
Cara yang paling efektif untuk menghindar sleep texting adalah tentu saja dengan mematikan ponsel sebelum Anda jatuh terlelap.
Langkah ini juga dapat membantu membuat Anda lebih rileks dan bisa tidur lebih cepat. Namun jika Anda tak terbiasa mematikan ponsel, mengatur ke mode diam juga dapat membantu mencegah kejadian ini.
2. Letakkan ponsel jauh dari tempat tidur
Ada beberapa pekerjaan yang mengharuskan Anda untuk selalu siap dihubungi kapan saja. Oleh karena itu, Anda bisa membiarkan ponsel pada mode dering.
Hanya saja, jangan letakkan ponsel di kasur atau tempat-tempat yang mudah Anda jangkau. Selain dapat berisiko pada terjadinya sleep texting, berbahaya jika tidur dekat ponsel.
Anda bisa meletakkannya di kursi atau nakas yang tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat dari tempat tidur. Bila nantinya sewaktu-waktu ponsel berdering, Anda akan dipaksa benar-benar terbangun untuk meraihnya.
3. Usahakan tidur cukup dan teratur
Seperti yang sudah disebutkan, kemungkinan seseorang mengalami gangguan tidur atau parasomnia akan lebih tinggi ketika ia kurang tidur.
Maka dari itu, usahakan untuk tidur dengan durasi waktu 7-9 jam. Tidur yang cukup pada malam hari juga akan menghindari Anda dari rasa kantuk yang mendera pada siang hari.
-
Banten3 hari ago
Jadwal dan Pelaksanaan Seba Baduy 2025
-
Bisnis3 hari ago
KAI Daop 8 Bersama Komunitas Railfans Malang Raya Peringati 15 Tahun beroperasinya KA Malabar Dan Berdirinya Komunitas Tersebut
-
Sport3 hari ago
Malut United Vs Persib Bandung, Bojan Hodak Pastikan Pemain Siap Tempur
-
Pemerintahan3 hari ago
Disperkimta Tangsel Bedah 369 Rumah Tak Layak Huni di Tahun 2025
-
Banten3 hari ago
Banten Kembali Raih Opini WTP ke-9 Kali Berturut-turut
-
Bisnis3 hari ago
Harga BBM Nonsubsidi Pertamina Turun per 1 Mei 2025
-
Kabupaten Tangerang2 hari ago
Persita Vs PSBS Biak, Fabio Lefundes Waspadai Pemain Kunci Badai Pasifik
-
Nasional3 hari ago
Munakosah, Inovasi Baru Layanan Akomodasi dari Kemenag untuk Permudah Jemaah Saat di Asrama Haji