Pemerintahan
Tangsel Uji Coba Lima Bus Trans Anggrek Circle Line

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangerang Selatan mulai mengoperasikan lima unit armada bus Trans Anggrek Circle Line. Pengoperasian moda transportasi massal itu pada tahap awal akan melayani rute koridor 2 yang akan terhubung dengan sarana kereta api di Stasiun Rawa Buntu, Kecamatan Serpong dari Terminal Pondok Cabe di Kecamatan Pamulang.
“Sekarang ini kita akan ujicoba, trial and error (percobaan). Akan kita evaluasi apa-apa saya yang harus kita perbaiki, untuk menyempurnakan moda transportasi massal ini,” terang Walikota Airin Rachmi Diany saat acara Soft Launching Trans Anggrek Circle Line di kawasan BSD City, Kecamatan Serpong, Minggu (12/4/2015).
Menurutnya, program kerja dalam upaya penanggulangan masalah kemacetan lalu lintas akibat semakin bertambahnya kendaraan pribadi ini tentunya harus mendapat dukungan dari para pemangku kepentingan (stake holder) di Kota Tangsel. Walikota pun berharap keberadaan bus Trans Anggrek tidak akan menggerus keberadaan sarana transportasi angkutan umum perkotaan.
Tetapi keberadaannya justru mesti bisa mendorong bagi pihak swasta yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan organisasi angkutan lainnya untuk bisa menyediakan sarana transportasi massal yang mampu memberikan kenyamanan bagi penumpangnya.
Walikota Airin menjelaskan, setiap unit bus Trans Anggrek telah dilengkapi dengan kamera pengintai (CCTV), jaringan internet atau WiFi, dan perangkat itu harus bisa dijaga oleh para penumpang. Selama satu tahun ini dirinya telah mengambil kebijakan untuk tidak memungut retribusi bagi setiap penumpang yang menggunakan moda transportasi massa bus Trans Anggrek.
“Tahun depan akan dievaluasi, harus ada partisipasi warga. Jadi kalau untuk pendidikan dan kesehatan saya yang akan paling depan untuk menggratiskan,” jelas Airin. Tapi, untuk kebutuhan transportasi adalah sebagai bentuk tanggungjawab masyarakat.
Pada tahun anggaran ke depan, lanjutnya, kalaupun ada pengenaan retribusi tidak boleh memberatkan para penumpangnya. Penataan pembangunan di Kota Tangsel tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah saja, tapi juga masyarakat.
“Dengan mengucap Bismilahirrahmanirahim, soft launching bus Trans Anggrek dengan ini dinyatakan dimulai. Namanya Circle Line, mengitari Tangsel dan menjadi penghubung Stasiun. Masyarakat akan dimudahkan dengan sarana transporasi massal ini,” lanjut Airin.
Untuk diketahui, Koridor 2 ini merupakan satu dari 8 Koridor yang disiapkan Dishubkominfo untuk Circle Line Tangsel. Koridor ini melintasi Terminal Pondok Cabe – Jalan Agus Salim – Jalan RE Martadinata – Jalan Pajajaran – Jalan Siliwangi – Kampus ITI – Jalan Puspiptek – Jalan Taman Tekno – Jalan Buaran Rawa Buntu dan Terminal Intermoda Rawa Buntu (kereta api).
Di tempat sama, Kepala Dishubkominfo Kota Tangsel, Sukanta mengutarakan, tahap awal ada lima unit armada bus telah disiapkan melayani satu jalur perjalanan dari delapan koridor yang direncanakan. “ Nantinya melintas di koridor 2, mulai Pondok Cabe hingga Terminal Intermoda Rawabuntu yang terintegrasi dengan KRL Commuter tujuan Jakarta dan Banten,” utaranya.
Sementara untuk tujuh koridor lagi sedang dalam tahap pembenahan dalam hal pembangunan halte dan infrastruktur. Sukanta jelaskan, pihaknya terus melakukan evaluasi maupun monitoring di lapangan secara berkala setiap tiga bulan sekali.
“Jika memang memungkinkan, jumlah bus akan terus ditambah. Saat ini sudah 20 bus yang sudah disiapkan,” katanya. Tujuan dari pengoperasian bus Circle Line diutamakan mengurai kemacetan yang terus terjadi di Kota Tangsel.
Berdasarkan hasil kajian, kemacetan di Kota Tangsel saat ini disumbang oleh masih maraknya penggunaan kendaraan pribadi. Ditambah lagi kualitas angkutan umum masih dibawah standar dan keinginan masyarakat.
“Angkot masih dinilai tidak memberi kepastian, kendaraan tidak nyaman, serta rute trayek tidak efisien. Makanya masyarakat tetap menggunakan kendaraan pribadi meskipun hanya ke stasiun dan tempat pemberhentian bus feeder,” papar Sukanta.
Kedepannya, dalam hal pengelolaan bus Trans Anggrek, Pemkot Tangsel rencananya bakal turut menggandeng pihak ketiga untuk bisa mengelola dengan baik. “Pengelolaan bisa dipegang oleh BUMD atau pihak lain, tapi harus mengikuti proses lelang. Besar biaya tarif bus menunggu penunjukan pihak ketiga. Hanya saja tarifnya jangan sampai dirasa mahal oleh masyarakat,” ujar Sukanta.
Jam buka operasional ini mulai dari pagi hingga malam hari. Yakni pukul 06.00 hinga 21.00 WIB, dan untuk sementara ini biaya oprerasional masih ditangung oleh Pemkot Tangsel. (ts/kt)
-
Sport2 hari ago
Jadwal BRI Super League 2025/2026 Hari Ini, Sabtu 23 Agustus: Persija Jakarta vs Malut United, PSBS Biak vs Persis Solo, Persebaya Surabaya vs Bali United FC
-
Nasional2 hari ago
Prabowo Subianto ke Guru Sekolah Rakyat: Siapkan Generasi untuk Putus Kemiskinan
-
Nasional2 hari ago
Prabowo Subianto Harap Lulusan Sekolah Rakyat bisa Angkat Keluarga Keluar dari Kemiskinan
-
Bisnis2 hari ago
Membanggakan, Koro Roasters Perusahaan Kopi Lokal Asal Bali Raih Pengakuan Internasional
-
Pemerintahan21 jam ago
Benyamin Davnie: Pemkot Tangsel Siapkan Rumah Aman untuk Korban Kekerasan Perempuan dan Anak
-
Serba-Serbi10 jam ago
Pertanyaan Seputar Bulan September 2025
-
Bisnis2 hari ago
Mulai dari MILKU, Wujudkan Mimpi Anak Indonesia di Perayaan HUT RI ke-80 di KidZania
-
Nasional2 hari ago
Pesan Siswi Sekolah Rakyat NTT: Pak Prabowo Bawa Hidup Saya dari Gelap ke Terang