Connect with us

Bisnis

Telkom Bantu Pelatihan Aneka Olahan Laut untuk Kelompok Istri Nelayan di Provinsi Banten

Sebagai langkah inovatif dalam meningkatkan pemanfaatan hasil perikanan secara berkelanjutan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom)  menginisiasi pelatihan pengolahan hasil perikanan, termasuk teknologi pengawetan dan pengemasan produk. Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan di Kampung Hunian Tetap pada tanggal 25-26 Februari 2025, dihadiri oleh 20 peserta istri nelayan dan pelaku UMKM.

Pelatihan ini diselenggarakan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para istri nelayan dalam produk olahan perikanan yang bernilai jual dan berdaya saing di pasaran. Ikan segar hasil tangkapan dapat diolah secara mandiri menjadi produk bernilai lebih tinggi, seperti abon dan dendeng ikan tenggiri, teri balado, dan sambal cumi. Produk olahan ini diharapkan dapat berpotensi menjadi inovasi baru sebagai oleh-oleh khas Ujung kulon, Banten.

Bencana tsunami yang terjadi pada tahun 2018 di Banten berdampak signifikan pada seluruh ekosistem dan kehidupan masyarakat setempat. Letusan Gunung Anak Krakatau memicu longsoran bawah laut sehingga menyebabkan tsunami menerjang wilayah pesisir di sekitar Selat Sunda. Bencana tersebut mengakibatkan ratusan korban jiwa, puluhan ribu masyarakat cedera, dan mengungsi karena kerusakan infrastruktur, serta dampak ekonomi yang signifikan karena hilangnya lapangan kerja yang menjadi mata pencaharian untuk kehidupan sehari-hari.

Kampung Hunian Tetap (Huntap) Desa Sumberjaya adalah salah satu lokasi relokasi bagi para korban tsunami Selat Sunda yang berada di Kabupaten Pandeglang, Banten. Kampung ini dibangun sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menyediakan tempat tinggal yang lebih aman bagi masyarakat yang terdampak bencana. Mayoritas warga yang berprofesi sebagai nelayan, tidak memiliki  pendapatan  yang  pasti  setiap  harinya. Hal ini  dikarenakan hasil tangkapan ikan segar para nelayan sangat bergantung pada gelombang  air  laut. Jika gelombang air laut sedang tinggi, maka nelayan tidak mendapatkan penghasilan sehingga kebutuhan keluarga tidak terpenuhi.

Advertisement

Ketergantungan pada hasil penjualan ikan segar dan minimnya diversifikasi produk hasil perikanan masih menjadi tantangan utama bagi masyarakat nelayan di Kampung Hunian Tetap. Maka dari itu, diperlukan sebuah inovasi baru untuk menambah penghasilan dan meningkatkan perekonomian para keluarga nelayan.

“Dulu, kami hanya bergantung pada penjualan hasil tangkapan suami. Sekarang, kami bisa mengolahnya sendiri menjadi produk yang bernilai lebih tinggi,” ujar salah satu istri nelayan di Pandeglang Siti Sadiah. Setelah tsunami 2018 meluluhlantakkan pesisir Banten, banyak keluarga nelayan kehilangan mata pencaharian. Namun, para perempuan di komunitas ini tak tinggal diam. Melalui pelatihan usaha, para istri nelayan mampu berdaya mengolah hasil laut menjadi produk bernilai jual tinggi demi membangun kembali ekonomi keluarga dan masyarakat mereka.

Senior General Manager Social Responsibility Telkom Hery Susanto menyatakan, “Melalui program pemberdayaan ini, Telkom berupaya mendorong perubahan nyata dalam kehidupan para istri nelayan yang terdampak tsunami. Mereka tidak hanya mampu bangkit secara ekonomi, tetapi juga lebih mandiri dan berdaya dalam mengelola usaha berbasis hasil laut. Kegiatan ini tidak hanya menghidupkan kembali ekonomi lokal, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka secara keseluruhan.”

Kegiatan pelatihan ini diselenggarakan sebagai bentuk komitmen Telkom dalam mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat. Hal ini sejalan dengan Sustainable Development Goals ke-9, yaitu mendorong industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta mengembangkan keterampilan baru. Diharapkan, setelah  mengikuti kegiatan pelatihan ini, masyarakat lebih mandiri dan percaya diri hingga masuk ke pasar global.

Advertisement

Populer