Connect with us

Indonesia terus berupaya melakukan percepatan pembangunan infrastruktur digital dalam rangka mendukung penerapan industri 4.0. Seperti halnya infrastruktur fisik, infrastruktur digital merupakan unsur yang penting bagi pengembangan sektor industri.

ā€œInfrastruktur digital akan memacu daya saing sehingga lebih kompetitif di pasar global. Selain itu, juga perlu didukung oleh teknologi fundamental industri 4.0, antara lainĀ artificial intelligence,Ā internet of things,Ā wearablesĀ (augmented realityĀ danĀ virtual reality),Ā advanced robotics, serta 3D printing,ā€ kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Jumat (12/03/2021).

Menperin menegaskan, pemerintah telah meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0 untuk memacu tujuh sektor prioritas yang akan menjadi pionir penerapan industri 4.0. Ketujuh sektor tersebut adalah industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, elektronik, otomotif, kimia, farmasi, serta alat kesehatan.

ā€œSemua sektor tersebut dinilai mampu memberikan kontribusi yang besar hingga 65 persen terhadap PDB nasional,ā€ ungkapnya. Target besarnya dari Making Indonesia 4.0, yakni menjadikan Indonesia masuk dalam 10 besar perekonomian dunia pada tahun 2030.

Advertisement

Guna mencapai sasaran tersebut, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, yang membina tiga sektor prioritas dalam Making Indonesia 4.0, yaitu industri otomotif, elektronika, dan peralatan kesehatan, bertekad mendorong penggunaanĀ big dataĀ danĀ artificial intelegentĀ agar sektor manufaktur tersebut dapat melangkah cepat ke arahĀ transformasiĀ digital.

ā€œKami sangat memberikan apresiasi kepada industri-industri binaan kami yang telah sukses menerapkan industri 4.0, antara lain PT.Ā Astra Honda Motor dan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Selain itu, PT. Schneider Electric Manufacturing Batam yang telah menjadi model bagi perusahaan manufaktur lainnya untuk dapat menerapkan industri 4.0,ā€ papar Direktur Jenderal ILMATE Kemenperin, Taufiek Bawazier.

Menurut Direktur PT. Astra Honda Motor, David Budiono, teknologiĀ artificial intelegentdanĀ big dataĀ telah terbukti membuat industri manufaktur yang menerapkannya mampu beroperasi lebih maksimal, efisien dan berdaya saing sekaligus mengurangi kecelakaan kerja.

ā€œSensor-sensor yang dipasang pada lini produksi,Ā warehouse,Ā purchasingĀ dan lainnya semua akan masuk ke dalamĀ big data. Kemudian, peran dari AI untuk mengolah informasi dan mengkobinasikan data antardivisi sehingga proses di AHM menjadi lebih efisien,ā€ tutur David.

Advertisement

Sejalan hal tersebut, Ditjen ILMATE terus mendorong agar industri 4.0 bisa diterapkan oleh seluruh sektor binaannya. Kemenperin telah memiliki program yang dapat mendukung sektor industri menuju arah transformasi digital, di antaranya melalui program INDI 4.0 untuk mengukur kesiapan dan pendampingan kepada perusahaan industri manufaktur dalam mengimplementasikan industri 4.0. Kemudian, pelaksanaan INDI 4.0 Awards sebagai pemberian penghargaan kepada industri yang sudah siap untuk bertransformasi ke era industri 4.0.

ā€œKami juga punya Program Pelatihan Manager Transformasi Industri 4.0 untuk menyiapkan personel menjadi pemimpin dalam penerapan industri 4.0 di perusahaan,ā€ ujarĀ Direktur Industri Elektronika dan Telematika, Ali Murtopo Simbolon.

Program-program tersebut diyakini dapat mengakselerasi Indonesia dalam mewujudkan pembangunan instrastruktur digital. ā€œDengan penguatan transformasi digital, kami optimistis pada tahun 2021 ini sektor industri akan bangkit sehingga mendorong pemulihan ekonomi nasional,ā€ ujar Ali. (rls)

Advertisement

Populer