Connect with us

Banten

USAID PRIORITAS Seleksi Sekolah Mitra di Kota Tangerang Selatan

United States Agency for International Development (USAID) Prioritizing Reform, Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students (PRIORITAS) Provinsi Banten mengadakan seleksi sekolah Mitra di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Program itu merupakan kerja sama Amerika Serikat-Indonesia untuk praktik pembelajaran yang  baik. Seleksi sekolah mitra tersebut meliputi lima kriteria yang mencakup lingkungan kelas, kegiatan guru, kegiatan siswa, kepemimpinan sekolah dan partisipasi masyarakat. Di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), USAID PRIORITAS menjangkau dua kecamatan yakni, Kecamatan Serpong Utara dan Kecamatan Setu berjumlah 24 sekolah/madrasah.

“Seleksi ini dilakukan dengan memilih satu SD dan SMP juga satu MI dan MTs yang telah menunjukkan praktik yang baik dari sekolah/madrsah mitra USAID PRIORITAS. Sekolah/madrasah yang terpilih nantinya akan mendapatkan dukungan dan pembinaan khusus dari LPTK Mitra,” kata Rifki Rosyad, Koordinator Provinsi Banten USAID PRIORITAS dalam keterangannya kepada kabartangsel.com, 19 Maret 2015 lalu.

Rifki Rosyad, Koordinator Provinsi Banten USAID PRIORITAS sedang berkunjung ke MI Nurul Falah

Rifki Rosyad, Koordinator Provinsi Banten USAID PRIORITAS sedang berkunjung ke MI Nurul Falah

Nantinya, sekolah yang terpilih akan menjadi rujukan dan pusat pengembangan profesionalisme guru, kepala sekolah dan komite sekolah.
Program USAID PRIORITAS di Kota Tangsel tampaknya disambut baik oleh para pendidik, salah satunya adalah Lutfiani Solehan. Guru Bahasa Indonesia yang baru setahun menjadi guru di MTs An-Nasihin itu mendapatkan cara menarik dan menyenangkan untuk metode mengajar. Dan hasilnya,  siswa menyukai pelajaran Bahasa Indonesia yang dulu dianggapnya tidak menarik.

“Saya dulu berpikir hanya ceramah saja yang dapat saya ajarkan dalam Bahasa Indonesia. Setelah saya ikut pelatihan USAID PRIORITAS, saya mendapatkan cara menarik dan menyenangkan untuk metode mengajar. Misalnya, saya bisa melakukan musikalisasi puisi, yakni siswa secara berkelompok membuat lirik puisi lalu menyanyikan dengan diiringi alat musik yang mereka kuasai,” ujar Lutfiani. (fid/kt)

Advertisement

Populer