Connect with us

Nasional

UT Kolaborasi dengan Undana di Bidang Pengadaan Barang dan Jasa

Setelah secara resmi menjadi Perguruan Tinggi Negeri – Badan Hukum (PTN-BH), Universitas Terbuka (UT) terus berinovasi dan bertransformasi mengimplementasikan model pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh (PTTJJ) secara holistik. UT terus bertransformasi secara digital, terutama  di bidang sistem informasi dan teknologi yang menunjang proses bisnis UT. Salah satunya melalui pengembangan dan penggunaan aplikasi barang dan jasa Smart Procurement Management Information System (ProMISe). Namun, tidak hanya mengembangkan, UT juga senantiasa melakukan diseminasi atau menyebarluaskan hasil terobosan UT di berbagai bidang. Meskipun terus bertransformasi, UT tetap pada jati dirinya dan mengemban misi “Memanfaatkan dan mendiseminasikan hasil kajian keilmuan, kelembagaan, dan PTJJ untuk menjawab tantangan kebutuhan pembangunan nasional.” Hal ini dibuktikan dengan kolaborasi UT dengan beberapa institusi dalam penggunaan aplikasi ProMISe.

Setelah sebelumnya banyak mendiseminasikan dan berkolaborasi dengan beberapa institusi, kali ini UT berkolaborasi dengan Universitas Nusa Cendana (Undana) melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) terkait aplikasi ProMISe. Bertempat di Ruang Sidang Lantai Dasar Wisma 2 Kantor Pusat UT Pondok Cabe, Tangerang Selatan, pada Kamis 19/1/2023,  dokumen PKS ditandatangani oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum UT, Prof. Dr. Ali Muktiyanto, S.E., M.Si., dan Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Undana, Dr. Jalaludin, M.Si. Selain itu, turut menyaksikan penandatanganan, Kepala Unit Pengadaan Barang dan Jasa (UPBJ) UT, Adrian Sutawijaya, S.E., M.Si. dan Kepala Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Undana, Dr. Paul Tamelan, M.Si., serta beberapa jajaran pimpinan UT dan Undana lainnya.

Acara diawali dengan sambutan oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum UT, Prof. Dr. Ali Muktiyanto, S.E., M.Si. Menurutnya, sebagai mandat Pemerintah kepada UT yaitu mendiseminasikan praktik baik UT kepada seluruh mitra, baik perguruan tinggi, kementerian, atau institusi lainnya, maka UT sangat berterima kasih pada Undana yang bersedia berkolaborasi terkait ProMISe ini. Beliau pun menambahkan, bahwa dengan transformasi UT menjadi PTN-BH, terdapat pula transformasi tata kelola. Namun, UPBJ tetap menjadi unit independen yang menjadi garda terdepan akuntabilitas UT dalam hal manajemen aset. “Sebaik apapun sistem informasi dan aplikasi dikembangkan, jika tidak diiringi prinsip yang baik, SDM yang baik, maka aplikasi hanya sekedar aplikasi. Karena itu, khususnya UPBJ inilah yang menjadikan ProMISe sebuah aplikasi yang kokoh.”, menurut Prof. Ali.

Terkait penggunaan aplikasi ProMISe dalam pengadaan barang jasa, Prof. Ali mengungkapkan terdapat 3 (tiga) kunci utama dalam terselenggaranya pengadaan barang dan jasa di lingkungan UT. Ketiga kunci utama tersebut adalah komitmen para pimpinan yang selalu berusaha memberikan barang dan jasa dengan kualitas terbaik, pembuatan peraturan dan sistem pengadaan barang dan jasa yang jelas, terperinci, dan tidak rancu, serta kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di organisasi independen yaitu UPBJ yang mengoperasikan sistem dan menjalani peraturan tersebut. Dalam penutupnya, Prof. Ali menyampaikan bahwa ProMISe merupakan sebuah lifelong learning, pembelajaran sepanjang hayat yang akan terus berkembang, dan tentu saja UT berupaya mencerdaskan kedua pihak, tidak hanya user tetapi juga UT sebagai domain.

Advertisement

Selanjutnya, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Undana, Dr. Jalaludin, M,Si. pun menyampaikan pula sambutannya. Beliau sangat mengapresiasi pertolongan dan bantuan UT dalam memberikan solusi di bidang pengadaan barang dan jasa di Undana. Menurut Beliau, dengan PKS ini, Undana memiliki jalan tengah dari kesulitan-kesulitan yang dialami Undana dalam pengadaan barang dan jasa. Dr. Jalaludin menyampaikan bahwa banyak proses lelang yang tidak berjalan mulus di Undana, namun Beliau dan seluruh pimpinan Undana selalu mencari jalan keluar terbaik. “Terkadang, dengan system yang ada, kami merasa kesulitan. Bukan kami yang menunjuk kontraktor, tetapi kami harus bekerja sama dengan kontraktor yang ada yang belum dapat dipastikan kualitasnya. Alhamdulillah, kami diinfokan bahwa UT memiliki sistem yang dapat membantu kami.”, tuturnya. Ke depannya, Dr. Jalaludin mengharapkan kerja sama yang baik ini terus berlanjut serta memberikan manfaat yang besar, tidak hanya bagi Undana dan UT, tetapi seluruh generasi penerus bangsa para mahasiswa yang perlu mendapatkan pendidikan tinggi dengan kualitas tinggi.

Acara puncak pun dilaksanakan setelahnya. Penandatanganan PKS pun berjalan dengan baik, serta ditutup dengan ramah tamah UT dan Undana. Kolaborasi yang UT lakukan dengan berbagai institusi lain memiliki tujuan utama yaitu bersama-sama menjaga dan mengembangkan kualitas pendidikan khususnya pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan kerja sama antara dua perguruan tinggi ini, diharapkan terdapat penguatan dan saling mendukung antar sesama perguruan tinggi. Seperti yang selalu Rektor UT tekankan, tidak ada yang namanya persaingan dalam dunia pendidikan. Seluruh intitusi pendidikan bahu membahu dan memiliki peran masing-masing yang tak ternilai harganya dengan menciptakan generasi emas penerus bangsa. (ut/red)ba

Advertisement
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer