Oleh: Sonny Majid
BAHASAN ribut-ribut Ganjar Pranowo tak diundang acara PDIP Jawa Tengah dengan Puan Maharani mengemuka di sosial media. PDIP ini punya pengalaman segudang yang sudah mampu beradaptasi ketika menjadi posisi maupun oposisi. Tapi bagi saya, kasus ribut-ribut itu sebenarnya PDIP tengah membaca āpasarā untuk Pemilu 2024. Paling tidak PDIP tengah mencoba membaca peta lawan dan peta internal, tapi sepertinya lebih spesifik ke peta internal.
Saya sejak awal justru malah mengkhawatirkan munculnya paket Ganjar Pranowo ā Gus AMI, yang saya lebih familiar menyebutnya Cak Imin. Kalau paket ini benar kejadian, saya berani pastikan, ini akan menjadi paket yang lumayan berat dilawan oleh para pesaing lainnya. Sisanya tinggal kemampuan mesin pemenangan dan pastinya dukungan dana.
Kenapa saya memperhitungkan pasangan ini, sebab dua figur ini so pasti memperoleh dukungan kalangan millenial. Keaktifan Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah di sosial media sudah memberikan keuntungan tersendiri, ya setidak-tidaknya sudah lumayan dikenal. Apalagi hasil lembaga survei juga menempatkan posisi Ganjar lumayan ciamik dalam angka presentasi. Ini menjadi modal politik.
Cak Imin, juga diterima di kalangan milenial ā khususnya anak-anak muda NU. Sepertinya anak-anak muda NU sudah banyak belajar dari pengalaman. Mereka ini bisa mendadak solid jika urusannya domain yang lebih besar apalagi sangat strategis. Cak Imin ini politisi yang memiliki kemampuan membaca arah arus politik.
Keuntungan lainnya dari Cak Imin, ia dianggap bisa mewakili kelompok Islam moderat, ketua partai politik dan punya kemampuan menata basis secara massif lantaran punya jejaring ā infrastruktur yang rapi. Ia juga menjadi sosok āmedia darling,ā ā sehingga akan tetap menjadi figur yang akan masuk dalam hitungan lembaga-lembaga survei.
Hanya saja, terkadang NU ini selalu dijadikan ābemperā oleh kekuasaan. Kenapa saya bicara NU, karena PKB punya hubungan historis yang sedemikian kuat. Jika memang paket Ganjar ā Gus AMI ini kejadian, maka saya bisa pastikan lawan akan operasi memecah kekuatan NU. Entah melalui pemunculan figur lain dari NU, semisal Mahfud MD, Khofifah Indar Parawansa, Yahya Staquf, serta Gus Yaqut.
Lantas bagaimana dengan Erick Tohir dan Nadiem Makarim, keduanya ini saya pastikan berujung pada kompromi dukungan logistik. Jika logistik masuk ke kedua figur ini, maka bisa dipastikan menjadi kandidat wapres.
Oh ya, jangan sepelekan Budi Gunawan yang masih ingin sekali menjadi presiden atau wakil presiden. Tiga nama seperti Erick Tohir, Nadiem Makarim dan Budi Gunawan ini bisa muncul di ujung. Terusā¦Moeldoko gimana? Sepertinya mantan panglima ini harus menyelesaikan ātest caseā perebutan Partai Demokrat. Kalau berhasil, ya bisa, kalau tidak berhasil, ya maafā¦.namanya tidak akan dihitung.
Terlepas dari paket Ganjar ā Gus AMI, jika deadlock, saya sih sekadar saran, kenapa PDIP gak ngusung paket Puan ā Ganjar, sekalian dehā¦bertarung. Karena PDIP masih menjadi partai pemenang di parlemen.
- Pemerintahan6 hari ago
DSDABMBK Tangsel Perpanjang Sayembara Desain Ornamen Jembatan Cendrawasih V, Total Hadiah Rp45 Juta Menanti
- Bisnis4 hari ago
JNE Raih Penghargaan Best Chief Marketing Officer (CMO) Award 2024Ā
- Tangerang6 hari ago
Rayakan HUT Paramount Enterprise ke-18, Band Padi Reborn dan Ribuan Peserta āParamount Fun Color Runā 2024 Mewarnai Kota Gading Serpong
- Banten4 hari ago
Ketua Komisi V DPRD Banten Ananda Trianh Salichan Harapkan Masyarakat Ikut Serta Dalam Pengawasan Pendidikan
- Pemerintahan5 hari ago
Festival Tangsel Land 2024, Benyamin Davnie Dukung Perkembangan Industri Kreatif Lokal
- Banten4 hari ago
Tanggap Bencana Alam, Sekretariat DPRD Banten Gerak Berikan Bantuan
- Pemerintahan6 hari ago
Pilar Saga Ichsan: Tangsel Mengaji, Langkah Pemkot Tingkatkan Program dan Infrastruktur Keagamaan
- Pamulang6 hari ago
Puskesmas Pamulang Raih Prestasi Membanggakan di Ajang Jambore Puskesmas Nasional