Banten
Rano Karno Inginkan Pemprov Banten yang Transparan
Wakil Gubernur Provinsi Banten Rano Karno berbagi cerita tentang kepemimpinannya saat ini pasca penahanan Gubernur Banten Ratu Atut Choisyiah dalam kasus dugaan korupsi.
Rano mengaku bersama birokrat di Provinsi Banten sedang mempersiapkan diri untuk membenahi diri.
“Setiap provinsi punya kebijakan masing – masing. Dalam reformasi birokrasi di Provinsi Banten, saya berusaha. Walaupun saya belum punya wewenang apa – apa lakukan reformasi. Saya siap mereformasi. Modal awal adalah berubah,” katanya di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Rabu (26/03/2014).
Rano mengklaim mencoba agar meningkatkan transparansi sehingga tak ada yang ditutupi di Provinsi Banten. Dia menginstruksikan jajarannya untuk membuka APBD Banten kepada publik.
“Jangan lari dari aturan hukum. Buka APBD Provinsi Banten 2014, tidak boleh ada yang ditutupi. Kita harus bertanggung jawab. Kalau suatu saat melakukan kesalahan, saya siap bertanggung jawab apapun risikonya,” katanya. tegasnya.
Dengan meningkatkan akuntabilitas dan kapabilitas, pemeran si Doel dalam sinetron si Doel Anak Sekolahan itu yakin dapat menyelamatkan Provinsi Banten. “Apakah Provinsi Banten tak bisa diselamatkan, saya yakin bisa,” tegasnya. (sin/kt)