Connect with us

Hukum

Audrey Davis Masih Syok, David Bayu Selalu Berikan Pendampingan

Musisi David Bayu kembali mendatangi Polda Metro Jaya untuk mendampingi putrinya, Audrey Davis menjalani pemeriksaan lanjutan Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Selasa (13/8/2024).

Dalam kesempatan tersebut, David mengatakan bahwa putrinya masih merasa tidak enak badan untuk menjalani pemeriksaan. Namun ia tetap mendampingi putrinya.

“Sebenarnya hari ini dia masih nggak enak badan, masih syok dan belum bisa menerima realita sedikit kayaknya. Jadi saya harus mendampingi selalu. Tapi kan hari ini ada panggilan ya,” ungkap David kepada wartawan, Selasa (13/8/2024).

Lebih lanjut David menjelaskan, putrinya Audrey Davis belum mendapatkan pendampingan psikolog terkait dengan kasus video syur yang menimpanya.

Advertisement

“Belum sampai pendampingan psikolog. Saya sebagai orang tua mendampingi selalu itu yang paling utama sih sebenernya,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya melakukan penangkapan terhadap seorang pria berinisial AP (27) terkait kasus video porno yang melibatkan putri musisi David Bayu, Audrey Davis.

Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan bahwa yang bersangkutan dalam kasus tersebut berperan sebagai pemeran pria dalam video.

“Peran tersangka AP memerankan sebagai pemeran pria dan merekam video bermuatan melanggar kesusilaan dan atau pornografi,” ujar Ade Safri dalam keterangannya, Senin (12/8/2024).

Advertisement

Ade Safri menjelaskan bahwa tersangka dilakukan upaya paksa penindakan dalam kasus tersebut di kediamannya yang berlokasi di Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

“Pelaksanaan upaya paksa penggeledahan dan penyitaan dimulai Pukul 21.30 WIB hingga pukul 01.00 WIB tanggal 10 Agustus 2024,” katanya.

Barang bukti yang disita dari penangkapan tersangka yakni diantaranya 1 unit handphone Samsung Galaxy S22, 1 unit Iphone 8, 1 unirt flashdisk berisi konten pornografi, 1 unit Laptop merek MSI, serta 1 akun email.

Tersangka dalam kasus tersebut diduga melanggar Pasal 27 ayat (1) juncto Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan/atau Pasal 4 ayat (1) jo Pasal 29 dan/atau Pasal 7 jo Pasal 33 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.

Advertisement

Populer