Polsuska mengeluarkan senjata kejut, bukan pistol, untuk pengamanan diri, sebab jumlah rombongan tersebut cukup banyak. Kejadian berlangsung pada 8 November 2019 di KA Lokal Rangkasbitung-Merak nomor 472. Berawal dari pengaduan beberapa penumpang yang merasa tidak nyaman dengan perilaku sekelompok penumpang yang berjumlah sekitar 25 orang yang dianggap mengganggu ketertiban dan berjalan mondar-mandir di kereta.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI
Kategori : KLARIFIKASI
=============================================
Beredar video yang diklaim sebagai rekaman kejadian saat petugas polisi khusus kereta api (Polsuska) yang menurunkan paksa anak punk di media sosial.
Salah satunya dari akun twitter.com/ClickBandung yang mengunggah video tersebut dengan narasi:
“Bantu viralkan.. anak² punk naik keretapi dipaksa turun dengan alasan mengganggu kenyamanan penumpang lain walaupun mereka ada tiket dan duduk dikursi yg betul. andai mengganggu,kan bisa dgn cara baik bukan pake pistol.. | info @ricky_Hf cc @KAI121@AnkerTwiter”
Sumber : https://perma.cc/8JT6-55LH (Arsip)
=============================================
PENJELASAN
Kahumas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan video tersebut direkam pada 8 November 2019 di KA Lokal Rangkasbitung-Merak nomor 472.
Dia mengatakan petugas mengambil tindakan karena ada laporan dari penumpang.
“Berawal dari pengaduan beberapa penumpang yang merasa tidak nyaman dengan perilaku sekelompok penumpang yang berjumlah sekitar 25 orang. Dalam aduannya, mereka dianggap mengganggu ketertiban dan berjalan mondar-mandir di kereta,” kata Eva dalam keterangannya, Kamis (26/12/2019).
“Petugas Polsuska langsung menuju tempat aduan untuk kemudian menegur mereka secara baik-baik, tapi respons dari rombongan tersebut tidak kooperatif, bahkan menantang petugas,” imbuhnya.
Di medsos, netizen menyoroti petugas karena mengeluarkan benda sejenis pistol. Eva menjelaskan benda tersebut merupakan senjata kejut. Petugas memegang senjata tersebut atas dasar keamanan.
“Polsuska mengeluarkan senjata kejut, bukan pistol, untuk pengamanan diri. Sebab, jumlah rombongan tersebut cukup banyak. Tindakan tersebut juga dilakukan untuk berjaga-jaga dari kemungkinan alat itu direbut atau disalahgunakan,” terangnya.
Akhirnya petugas menurunkan beberapa penumpang yang membuat kegaduhan. KAI mengimbau para penumpang menjaga ketertiban dan kenyamanan penumpang lain.
“Pada akhirnya petugas Polsuska bertindak tegas dengan menurunkan beberapa penumpang yang membuat kegaduhan di Stasiun Karangantu. Setelah itu, perjalanan KA kembali dilanjutkan. PT KAI Daop 1 Jakarta berharap agar para penumpang senantiasa menjaga ketertiban selama dalam perjalanan sehingga tidak mengganggu kenyamanan penumpang lainnya,” ujar Eva.
PT KAI Daop 1 Jakarta berharap agar para penumpang senantiasa menjaga ketertiban selama dalam perjalanan sehingga tidak menggangu kenyamanan penumpang lainnya.

REFERENSI
https://kai.id/information/full_news/3028-klarifikasi-video-polsuska-yang-menurunkan-penumpang-ka
https://news.detik.com/berita/d-4835872/viral-anak-punk-diusir-paksa-dari-kereta-api-ini-faktanya
https://www.suara.com/news/2019/12/25/144753/beredar-video-petugas-kereta-usir-dan-todongkan-pistol-ke-anak-punk
https://www.vivanews.com/berita/nasional/26482-viral-polisi-turunkan-paksa-anak-punk-dari-kereta-api
-
Sport2 hari ago
Hasil Australia Vs Jepang 1-0
-
Nasional2 hari ago
Menhan Sjafrie Terima Kunjungan Deputy Prime Minister and Minister of Defence of Australia, Tingkatkan Kapabilitas Pertahanan
-
Nasional2 hari ago
Presiden Prabowo Tinjau Stan Hilirisasi Jagung di Bengkayang
-
Tangerang Selatan2 hari ago
Angkat Kaki saat Audiensi, 2 Pendemo Tak Bisa Jabarkan Tuntutan hingga Tunjuk-tunjuk Wartawan
-
Bisnis2 hari ago
LRT Jabodebek Siapkan Layanan Optimal Selama Libur Iduladha
-
Bisnis2 hari ago
Bau Asap yang Ganggu Percaya Diri? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
-
Bisnis2 hari ago
Krakatau Steel Serahkan Bantuan 189 Hewan Kurban
-
Kota Tangerang2 hari ago
Iduladha 1446 H, PT Indah Kiat Tangerang Salurkan Puluhan Hewan Kurban untuk Warga Sekitar