Connect with us

Lifestyle

Ciri-Ciri Bayi Buta yang Sebaiknya Diketahui Orangtua Sejak Dini

Ada berbagai macam jenis cacat lahir pada bayi beserta penyebabnya yang berbeda-beda. Dari berbagai kemungkinan tersebut, satu di antaranya termasuk kebutaan pada bayi. Padahal, kemampuan melihat dengan baik dan jelas pada bayi berperan penting dalam mendukung proses perkembangannya. Lantas, apa saja tanda atau ciri-ciri yang perlu diperhatikan ketika mata bayi buta?

Apa saja ciri-ciri bayi buta?

Kebutaan adalah ketidakmampuan atau terbatasnya fungsi mata untuk melihat apa saja, baik itu cahaya sekali pun.

Namun, sebelum memahami lebih jauh mengenai tanda atau ciri-ciri mata buta pada bayi, ketahui dulu bahwa kebutaan dapat dibedakan menjadi dua jenis.

Pertama yakni kebutaan parsial yang diartikan sebagai kebutaan sebagian. Contoh kondisi ini yaitu saat penglihatan tampak kabur atau ketidakmampuan mata dalam membedakan bentuk objek.

Advertisement

Sementara jenis yang kedua yaitu kebutaan total. Sesuai dengan namanya, kebutaan total adalah kondisi ketika mata bayi tidak berfungsi sama sekali alias tidak dapat melihat objek maupun cahaya apa pun.

Kondisi mata bayi dan anak-anak yang buta tidak terjadi tanpa ada penyebab. Berbagai hal yang bisa menjadi penyebab mata bayi dan anak-anak buta yakni meliputi:

Retinopathy of prematurity (ROP) adalah kondisi yang biasanya dialami oleh bayi prematur. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah yang bertugas untuk mendukung kerja retina belum berkembang dengan sempurna.

Ciri-ciri buta pada bayi

Advertisement

usia bayi bisa melihat

Kemampuan bayi untuk melihat dengan jelas tidak lepas dari kerja sama antara mata dan otak. Mata terdiri atas berbagai bagian yang berbeda-beda meliputi kornea, lensa, iris, hingga retina.

Kesemua bagian mata tersebut saling bekerja sama agar cahaya, gambar, maupun objek yang dilihat dapat ditangkap dengan jelas dan fokus oleh mata.

Selanjutnya, saraf yang ada pada mata bertugas untuk mengirimkan objek, gambar, maupun cahaya yang dilihat menuju ke otak. Pada saat itulah otak bekerja untuk memproses dan mengenali apa yang ditangkap oleh mata.

Meski prosesnya tampak rumit, nyatanya kerja sama antara mata dan otak hingga seseorang bisa menangkap apa yang dilihatnya sebenarnya terjadi secara singkat.

Advertisement

Melansir dari laman Kids Health, ketika serangkaian proses tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya, seorang bayi bisa menunjukkan ciri-ciri mata yang buta.

Tanda atau ciri-ciri buta pada bayi bisa terjadi di salah satu ataupun kedua mata. Sebagian besar bayi biasanya mulai fokus melihat wajah dan benda sejak baru lahir. Namun, ada juga yang baru mengembangkan kemampuan ini di usia 4 minggu sampai usia 5 minggu.

Berdasarkan Denver II, bayi biasanya akan menunjukkan perkembangan yang mampu tersenyum sendiri atau pada orang yang sudah dikenalnya di usia 6 minggu dan usia 7 minggu.

Sayangnya, bila bayi memiliki gangguan pada penglihatannya, otomatis kemampuan tersebut tidak dapat berkembang dengan baik.

Advertisement

Bahkan, Anda mungkin juga memerhatikan bahwa bayi mengalami kesulitan dalam melakukan hal tersebut. Nah, jika bayi mengalami kondisi mata yang buta atau tidak bisa melihat, berikut ciri-ciri yang muncul:

  • Mengalami sensitivitas yang tinggi terhadap cahaya
  • Memiliki fokus mata yang buruk
  • Sering menggosok mata
  • Mata merah kronis
  • Pupil mata terlihat berwarna putih, bukan hitam
  • Mengalami kesulitan dalam melihat atau mengamati objek
  • Pergerakan mata tidak normal setelah bayi berusia 6 bulan
  • Bayi sudah berusia lebih dari satu bulan tapi  cahaya, HP maupun gangguan lainnya tidak menarik perhatiannya
  • Mata bayi Anda tidak pernah membuka

Ciri-ciri buta pada balita dan anak prasekolah

ayah anak laki-laki bermain bola

ayah anak laki-laki bermain bola

Mengutip dari laman Healthy Children, ketika kedua bola mata bayi, balita, maupu anak prasekolah terlihat tidak sejajar, inilah ciri-ciri yang sebaiknya tak diabaikan. Ada baiknya untuk memeriksakannya ke dokter guna mengetahui kemungkinan mata buta.

Akan tetapi, jika masalah penglihatan yang dialami bayi maupun anak-anak yakni kondisi yang disebut mata malas (amblyopia), biasanya kondisi ini tidak menunjukkan ciri-ciri yang sama dengan mata buta.

Ciri-ciri buta pada anak-anak

pedophobia

pedophobia

Serupa dengan yang dialami bayi dan balita, berikut ciri-ciri mata buta pada anak-anak:

Advertisement
  • Mata terlihat tidak selaras, seperti juling atau tidak saling fokus
  • Pupil mata tidak berwarna hitam, melainkan berwarna putih atau putih agak keabu-abuan
  • Mata berwarna kemerahan
  • Ada kerak pada salah satu atau kedua mata
  • Salah satu atau kedua mata selalu berair
  • Kelopak mata terkulai atau tampak tidak normal
  • Mata sensitif terhadap cahaya

Kapan harus ke dokter?

Sebagai orangtua, Anda disarankan untuk memeriksakan kondisi bayi maupun anak-anak yang memiliki masalah dengan kemampuan penglihatannya pada dokter spesialis mata atau ophthalmologist.

Mata anak wajib diperiksakan baik itu saat mengalami masalah penglihatan yang masih terbilang ringan atau sudah serius sekali pun.

Selain bertujuan untuk mendeteksi masalah pada perkembangan penglihatan si kecil sedini mungkin, memeriksakan gangguan penglihatan bayi dan anak-anak juga membantunya mendapatkan penanganan yang tepat.

Umumnya, dokter akan melakukan pemeriksaan mengenai penglihatan bayi sejak ia baru lahir guna mencari kemungkinan adanya ciri-ciri mata buta.

Selanjutnya di usia 6 bulan kemudian, dokter biasanya akan memeriksa kondisi si kecil kembali terkait ketajaman penglihatan, fokus penglihatan, hingga penyelarasan mata.

Advertisement

Pemeriksaan mata bayi juga dilakukan dokter dengan melihat struktur mata bayi. Selain itu, dokter juga akan menilai apakah buah hati Anda dapat mengikuti atau memerhatikan pergerakan benda berwarna dan terang di hadapannya.

Jangan sepelekan jika si kecil tidak menunjukkan rangsangan visual di usia 6 minggu sampai usia 8 minggu.

Terlebih lagi bila buah hati Anda tidak bereaksi terhadap cahaya yang bersinar di depan matanya atau tidak fokus pada objek berwarna di usia 2 bulan hingga usia 3 bulan, segera periksakan ke dokter.

Jika Anda memerhatikan mata bayi dan anak juling maupun melihat ciri-ciri gangguan penglihatan lainnya, jangan tunda untuk membawanya ke dokter guna mencegah kemungkinan mata buta.

Advertisement

periksa mata anak

periksa mata anak

Pemeriksaan untuk mata bayi dan anak-anak

Bagi usia anak-anak yang sudah dapat membaca, dokter akan menilai fungsi penglihatan si kecil dengan memintanya membaca huruf dalam berbagai ukuran yang berbeda.

Pemeriksaan mata anak ini bertujuan untuk mengetahui seberapa baik kemampuan melihat buah hati Anda. Apabila kemampuan penglihatan buah hati Anda tergolong baik, umumnya ia dapat membaca huruf-huruf pada berbagai ukuran yang berbeda dalam jarak 20 kaki atau 6 meter.

Sementara bagi bayi yang belum dapat membaca, pemeriksaan kemampuan penglihatan bisa dilakukan dokter dengan menggunakan tes khusus.

Tes yang bisa dilakukan misalnya dengan meletakkan mainan di hadapan bayi untuk menilai seberapa fokus penglihatannya.

Advertisement

Selain itu, dokter juga dapat memeriksa kemampuan penglihatan bayi dan anak dengan menggunakan alat pencahayaan khusus.

Alat tersebut berfungsi untuk memungkinkan dokter melihat ke dalam bola mata si kecil. Dengan cara ini, dokter mata akan mengamati setiap bagian mata si kecil guna mencari tahu masalah yang berpengaruh pada kemampuan melihatnya.

Setelahnya, barulah dokter dapat menenentukan langkah tepat untuk mengobati masalah penglihatan pada buah hati Anda.

Kabartangsel.com

Advertisement

Source

Banner BlogPartner Backlink.co.id

Populer