Connect with us

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) hari ini mengumumkan transaksi ekuitas sebesar Rp 2,2 triliun, setelah kelompok usaha ekuitas global, CVC, akan berinvestasi 15 persen di PT Siloam International Hospitals Tbk (Siloam) dengan membeli saham dari LPKR dan Ciptadana, dan berpartisipasi dalam rencana Penawaran Umum Terbatas (PUT) yang akan di lakukan Siloam.

Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya, mengatakan, Siloam telah menyampaikan surat ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan proses untuk seluruh transaksi PUT ini akan selesai pada Desember 2016. “Penyampaian surat kepada OJK, merupakan proses formal awal untuk mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham serta badan otoritas atas rencana PUT Siloam,” kata Ketut dalam keterangan persnya, Senin (29/8).

LPKR, lanjut dia, akan menggunakan sebagian besar dana hasil penjualan saham lama tersebut untuk memperluas jaringan rumah sakit Siloam dan melaksanakan Penawaran Umum Terbatas yang ditawarkan sesuai porsi sahamnya dalam PUT Siloam.

“LPKR bermaksud untuk terus menjadi pemegang saham mayoritas jangka panjang di Siloam, dimana Siloam akan terus memperkuat dan mengembangkan posisinya sebagai pemimpin di pasar layanan kesehatan Indonesia,” tambah Ketut.

Advertisement

Dana yang diperoleh dari PUT, lanjut dia, akan digunakan Siloam terutama untuk membiayai ekspansi proyek rumah sakit dan modal kerja.

Investasi di Siloam ini, kata Ketut, merupakan kemitraan ketiga antara Grup Lippo dengan CVC, termasuk kesuksesan investasi bersama di PT Matahari Department Store, Tbk (MDS) di tahun 2010 dan PT Link Net, Tbk (LINK) di tahun 2011. Nilai perusahaan MDS dan LINK naik empat kali lipat pada saat kedua perusahaan tersebut melakukan penawaran umum internasionalnya, masing-masing pada Maret 2013 dan Nopember 2014.

“Kami berkomitmen untuk terus memperluas dan memperkuat jaringan rumah sakit Siloam secara nasional. Kemitraan dengan CVC akan mewujudkan cita-cita ini menjadi kenyataan lebih cepat dan lebih pasti,” kata Ketut.

Pada saat yang bersamaan, lanjut dia, transaksi ini akan meningkatkan jumlah saham Siloam yang beredar sehingga akan memperluas basis pemegang saham Siloam, terutama akan meningkatkan likuiditas saham Siloam. “Saya gembira melihat kuatnya minat terhadap Siloam dimana Siloam terus memperluas jaringan rumah sakitnya secara nasional,” jelasnya.

Advertisement

Direktur Keuangan Siloam, Budi Legowo, menyatakan, pihaknya memiliki banyak rencana untuk memperkuat dasar pertumbuhan serta meningkatkan produktivitas, efisiensi dan pendapatan perusahaan.

“Ini adalah peluang yang sangat bagus untuk berinvestasi di sektor layanan kesehatan berkualitas di Indonesia yang permintaannya terus berkembang tapi belum terpenuhi. Siloam akan berada pada posisi yang baik untuk berkembang dan mendapatkan manfaat dari pertumbuhan tersebut di masa yang akan datang,” kata Budi.

Direktur perusahaan investasi terkemuka di Indonesia, Thong Sennelius, menyatakan, strategi serta model bisnis Siloam sangat menarik. “Kami memperkirakan proses PUT ini akan berjalan lancar dan sukses,” kata Thong.

Managing Partner dan Co-head wilayah Asia CVC, Sigit Prasetya mengatakan, Grup Lippo telah sukses membangun bisnis berskala besar dengan tim manajemen yang sangat handal. Baik Grup Lippo dan Siloam, lanjut dia, berkomitmen untuk mengembangkan jaringan layanan kesehatan berkelas dunia di Indonesia, memberikan layanan ke semua lapisan di masyarakat.

Advertisement

“Kami percaya Siloam berada di posisi yang sangat baik untuk memberikan pelayanan kesehatan berkualitas di Indonesia dengan terus membangun jaringan rumah sakit dalam skala dan lingkup yang tak tertandingi di seluruh Indonesia. Kami merasa terhormat memiliki kesempatan untuk bermitra dengan Grup Lippo serta berkontribusi untuk pertumbuhan layanan kesehatan di Indonesia,” kata Sigit.

Sementara itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, menyatakan, pihaknya menyambut investasi yang signifikan ini, yang akan mewujudkan kesetaraan sosial dalam pelayanan rumah sakit yang dapat dijangkau oleh masyarakat luas.

“Pemerintah mendorong dan menghargai partisipasi sektor swasta untuk bekerja sama dalam memperluas jangkauan program asuransi kesehatan bersama, sektor kesehatan BPJS, untuk semua warga negara Indonesia. Siloam Hospitals adalah salah satu dari beberapa kelompok rumah sakit swasta yang bersedia untuk berpartisipasi dalam program BPJS untuk berkontribusi meningkatkan akses serta kualitas layanan kesehatan di Indonesia,” kata Puan.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong, mengatakan, pihaknya menyambut investasi CVC di Indonesia. Investasi ini, kata dia, akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia, khususnya bagi Siloam dan Grup Lippo.

Advertisement

“Akan ada proses belajar dari pengalaman panjang mereka di bidang investasi internasional serta berbagi cara-cara terbaik untuk pengembangan layanan kesehatan yang berkualitas di Indonesia,” tambah Thomas. (rls/fid)

Populer