Sama seperti kasus COVID-19, penambahan kasus baru dan kematian akibat demam berdarah dengue (DBD) terus terjadi. Tak hanya itu, wilayah dengan banyak kasus DBD juga merupakan wilayah dengan kasus COVID-19 yang tinggi, seperti Jawa Barat, Lampung, NTT, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan.
Tim Komunikasi Gugus Tugas Penanganan COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan menurut laporan Kementerian Kesehatan dari minggu ke-1 sampai minggu ke-27 jumlah kasus DBD lebih dari 70 ribu di 34 provinsi dan 465 kabupaten/kota dengan hampir 500 kematian.
Begitupun dengan kasus COVID-19. Per hari ini jumlah kasus konfirmasi positif bertambah 1.301 orang dan total pasien positif COVID-19 60.695 orang. Penambahan kasus positif terjadi di Jawa Timur 353 kasus baru 247 sembuh, Sulawesi Selatan 180 kasus baru 41 sembuh, DKI Jakarta 140 kasus baru 238 sembuh, Jawa Tengah 134 kasus baru 50 sembuh, dan Kalimantan Selatan 110 kasus baru 28 sembuh.
Pasien COVID-19 sembuh hari ini bertambah 901 orang total 27.568 orang. Jubir Pemerintah untuk COVID-19 dr. Achmad Yurianto mengatakan persentase nasional pasien COVID-19 sembuh adalah 42%, bahkan lebih dari 13 provinsi dengan persentase pasien COVID-19 sembuh di atas 70%.
“Angka ini pasti akan naik karena proses sembuh ini memerlukan waktu,” ucap dr. Achmad.
Pasien positif COVID-19 meninggal bertambah 49 total 3036, ODP 38.767, dan PDP 13.609 orang. Tingginya kasus DBD dan COVID-19 merupakan fenomena baru yang memungkinkan seseorang yang terinfeksi COVID-19 juga berisiko terinfeksi DBD.
dr. Reisa mengatakan di tengah pandemi COVID-19 angka kasus DBD harus ditekan, masyarakat harus bergerak membasmi nyamuk dan sarang nyamuk paling tidak mulai dari rumah masing-masing.
“Gejala DBD tidak langsung muncul tapi memerlukan waktu 4-10 hari setelah digigit nyamuk dengue. Gejala paling umum adalah demam tinggi hingga 40 derajat Celsius disertai tubuh menggigil berkeringat, sakit kepala, nyeri tulang, mual, muncul bitnik merah-merah dikulit hingga perdarahan pada hidung dan gusi,” katanya.
Ia menambahkan DBD bisa berkembang jadi kondisi berat dan gawat yang disebut dengan dengue shock syndrome. Gejalanya berupa muntah, nyeri perut, perubahan suhu tubuh dari demam jadi dingin atau hipotermia, dan melambatnya denyut jantung.
Sampai saat ini belum ada obat untuk DBD. Pemberian obat untuk pasien DBD hanya ditujukan untuk mengurangi gejalanya seperti demam dan mencegah komplikasi.
Nyamuk dengue senang bersarang di genangan air, atau pakaian yang bergantungan. 3M plus jadi salah satu cara membasmi keberadaan nyamuk dan sarang nyaMUk, yakni dengan menguras penampungan air, menutup wadah penampungan air, dan mengubur atau mendaur ulang barang bekas agar tidak jadi sarang nyamuk. (rls/fid)
-
Kabupaten Tangerang2 hari ago
Sekda Kabupaten Tangerang Buka Seleksi Manajerial dan Sosial Kultur Melalui CAT
-
Hukum6 hari ago
BPKB Kini Berbentuk Mirip Paspor
-
Nasional3 hari ago
Puncak Perayaan Imlek Nasional Tahun 2023, Presiden Apresiasi Budaya Gotong Royong Masyarakat Indonesia Hadapi Pandemi
-
Cek Fakta6 hari ago
Cek Fakta: [SALAH] Uya Kuya Hipnotis Rozy Zay dan Ibu dari Norma Risma
-
Hukum6 hari ago
Polri Imbau Pemilik Kendaraan Segera Ajukan Penghapusan Data Kendaraan Jika Alami Kecelakaan
-
Hukum6 hari ago
Pelat Nomor Khusus Tak Kebal Aturan Ganjil Genap
-
Hukum3 hari ago
Kasus Ojol Curi HP di Minimarket Jaksel Berakhir Damai
-
Hukum3 hari ago
Bareskrim Polri Selidik Penipuan Berkedok Aplikasi Undangan Nikah