Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut perusahaan Korea Selatan (Korsel) di sektor properti di Indonesia semakin meningkat. Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) di Seoul melaporkan salah satu perusahaan properti besar di Korsel berencana untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Identifikasi minat tersebut muncul dalam ketika Kepala BKPM Thomas Lembong menjadi Special Guest Speaker pada acara Posco EFI Forum 2016 pada 31 Oktober sampai 2 November 2016 di Korea Selatan.
Thomas menyampaikan bahwa investor Korsel yang bergerak di bidang pembangunan properti berencana membangun properti di Bali yaitu shopping mal, retail mal, bioskop, dan duty free shop dan rencana proyek properti (residence & retail complex) di kota Tangerang, Banten.
Pertemuan tersebut difasilitasi oleh Kepala Perwakilan BKPM di Seoul, Imam Soejoedi dan mendapatkan dukungan penuh oleh KBRI Seoul. Tom meyakinkan bahwa shopping mal juga dapat membantu mempromosikan produk-produk hasil dalam negeri seperti buah-buahan, sayuran, hasil agribisnis lainnya, pakaian, dan lain sebagainya artinya pihak pengembang juga harus memberdayakan dengan UKM di dalam negeri melalui kemitraan.
“Keberadaan investasi yang dilakukan memiliki peran positif dalam mengembangkan perekonomian warga setempat,” ujar Tom, seperti dikutip dalam siaran persnya, Sabtu (5/11/2016).
Dia menjelaskan, pihaknya mengarahkan investor tersebut untuk dapat berperan dalam upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dengan membangun hotel dan resort di 10 destinasi wisata yang saat ini menjadi prioritas pemerintah.
“Sektor pariwisata berkembang sangat pesat, contohnya di Manado dengan dibuka penerbangan langsung Manado-Tiongkok oleh maskapai low cost carrier pengaruhnya sangat besar sekali. Sebelum ada LCC, manado kedatangan turis Tiongkok 12.000 per tahun,” jelas dia.
Saat ini jumlah turis Tiongkok di Manado mencapai 12.000 per bulan. Tentunya kebutuhan akan hotel, resort, leisure dan entertainment sangat dibutuhkan. Menurut dia, investor harus melihat peluang besar tersebut.
Pejabat Promosi Investasi IIPC Seoul Imam Soejoedi menambahkan bahwa investasi proyek-proyek properti baik residensial atau ritel, diarahkan untuk melihat tidak hanya pada kota-kota yang saat ini sudah berkembang, namun juga kepada kota-kota yang memiliki prospek besar menjadi metropolitan ke depannya.
“Sehingga ada persebaran ekonomi dan memberikan value added bagi daerah tersebut,” jelas Imam.
Sekadar informasi, dari data realisasi investasi Januari-September 2016 yang dimiliki oleh BKPM, Korea Selatan menduduki peringkat ke delapan dengan nilai investasi mencapai USD743 juta terdiri dari 1.944 proyek.
Nilai realisasi investasi dari Korea Selatan tersebut menyumbang 3,5 persen dari total realisasi investasi yang masuk pada periode Januari-September 2016. Dalam periode ini, realisasi investasi meningkat 13,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2015 dengan nilai investasi Rp453,4 triliun terdiri dari 21.843 proyek. Realisasi investasi dalam kurun waktu tersebut juga menyerap tenaga kerja sebanyak 960.041 orang. (rls/fid)
-
Bisnis3 hari ago
Indonesia Airlines Milik Siapa?
-
Bisnis3 hari ago
Film “Bukan Jodoh Biasa Nih”, Aksi Kocak dan Petualangan Seru
-
Bisnis3 hari ago
Calypte Holding Pte Ltd Luncurkan Indonesia Airlines, Layani Penerbangan Internasional
-
Bisnis3 hari ago
Tokocrypto Rilis TokoPlay Dorong Adopsi Kripto Melalui Game di Indonesia
-
Bisnis2 hari ago
Tren Perkembangan Adopsi Bitcoin di Tahun 2025: Apa yang Perlu Diketahui?
-
Bisnis3 hari ago
KAI Group Dorong Transportasi Berkelanjutan, Layani 78,5 Juta Penumpang dalam Dua Bulan Pertama 2025
-
Bisnis3 hari ago
PTPP Perkuat Portofolio Kesehatan dengan Pembangunan RS Harapan Kita – Tokushukai Senilai Rp 863,8 Miliar
-
Bisnis2 hari ago
Tetap Produktif di bulan Ramadan, Freelancer Sribu Jadi Andalan Pebisnis